Abstract :
Pelabuhan Perikanan Nusantara, Brondong di Lamongan merupakan salah satu pangkalan pendaratan ikan terbesar di Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan ikan kurisi (Nemipterus japonicus), ikan kuniran (Upeneus moluccensis), dan ikan kapas-kapas (Gerres oyena) yang didaratkan di PPN Brondong, Lamongan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif statistik. Analisis Maximum sustainable yield menggunakan model surplus produksi dari Schaefer (1954) dan Fox (1970). Berdasarkan model Schaefer (1954) dan Fox (1970) ikan demersal dinyatakan dalam kondisi fully exploited sampai over exploited. Analisis model Schaefer (1954) didapatkan nilai Fmsy sebesar 12.457 trip, nilai Cmsy sebesar 25.216 ton dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 20.173 ton. Model Fox (1970) didapatkan nilai Fmsy sebesar 14.495 trip, nilai Cmsy sebesar 25.471 ton dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 20.377 ton. Persentase implementasi PERMEN-KP No.2 Tahun 2015 dari segi efektivitas menurut tanggapan responden diperoleh nilai 52%. Berdasarkan hipotesis penelitian terbitnya PERMEN-KP No.2 Tahun 2015 tidak efektif terhadap tingkat pemanfaatan ikan demersal yang didaratkan di PPN Brondong, Lamongan