Abstract :
Terapi Konseling Eksistensial Humanistik, adalah terapi untuk membantu individu dalam mengembalikan tanggung jawab untuk memilih kualitas hidupnya. Dalam hal ini konselor berusaha membantu klien untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, terutama pada suatu sikap yang menekankan pada pemahaman serta kemandirian atas manusia. Dari uraian tersebut, bisa dipahami bahwa yang dimaksud pemberian terapi eksistensial humanistik adalah konselor memberikan bantuan kepada klien yang putus asa atau tidak mempunyai harapan lagi untuk menjadi yang lebih baik, dengan harapan agar klien mampu menghadapi masalah dengan tabah dan lapang dada serta mampu mengapresiasikan kelebihan yang dimilikinya.
Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti adalah bagaimana bentuk perilaku siswa putus asa di MTs Negeri Sidoarjo dan bagaimana pelaksanaan terapi eksistensial humanistik dalam menangani siswa putus asa di MTs Negeri Sidoarjo. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk perilaku siswa putus asa di MTs Negeri Sidoarjo dan untuk mengetahui pelaksanaan terapi eksistensial humanistik dalam menangani siswa putus asa di MTs Negeri Sidoarjo. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Adapun informan penelitiannya adalah konselor (Guru bimbingan konseling), konseli (seseorang yang membutuhkan bantuan), orang tua konseli dan teman konseli. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil dari proses pelaksanaan terapi eksistensial humanistik dalam mengatasi siswa (X) yang mengalami putus asa di MTs Negeri Sidoarjo dapat dikatakan berhasil, hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap dari ketika sebelum terapi siswa X mengalami putus asa yang menimbulkan perilaku negatif seperti sering bolos sekolah, sulit berkonsentrasi ketika pembelajaran berlangsung menjadi siswa yang aktif mengikuti pembelajaran di sekolah.