DETAIL DOCUMENT
PEMBAHARUAN KURIKULUM PESANTREN: STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN ABDURRAHMAN WAHID DAN NURCHOLISH MADJID
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Rohmat, Mohammad
Subject
Kurikulum 
Datestamp
2015-04-09 09:20:23 
Abstract :
Penelitian ini mengambil rumusan masalah 1) bagaimana pembaharuan kurikulum di pesantren, 2) bagaimana pembaharuan kurikulum pesantren dalam prespektif Abdurrahman Wahid, dan 3) bagaimana pembaharuan kurikulum pesantren dalam prespektif Nurcholish Madjid. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pembaharuan kurikulum pesantren, 2) untuk mengetahui pembaharuan kurikulum pesantren dalam prespektif Abdurrahman Wahid, dan 3) untuk mengetahui pembaharuan kurikulum pesantren dalam prespektif Nurcholish Madjid. Dalam penelitian ini penulis penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi komparatif, oleh karena itu, dalam menganalisa data, penulis memilih menggunakan metode Hermeneutika, sehingga penulis bermaksud untuk menemukan makna-makna yang tersembunyi di dalam teks, atau menangkap yang tersembunyi di balik fenomena-fenomena lainnya, yang mungkin mempengaruhi fenomen yang ingin dianalisa. Dalam operasionalisasinya akan digunakan pendekatan kualitatif melalui studi komparatif. Untuk mengumpulkan data dalam pemelitian ini, dilakukan dengan menggunakan metode library research atau studi kepustakaan, yaitu survey terhadap berbagai sumber buku, bahan-bahan bacaan yang dapat dipercaya keotemtikannya dan berhubungan dengan masalah yang sedang dikaji, kemudian data dianalisi dengan analisis komperatif, yaitu pemikiran-pemikiran yang dilontarkan dari Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid tersebut disintesiskan kemudian diadakan penarikan kesimpulan (conclusion). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran-pemikiran dari Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid ini memberikan indikasi terhadap adanya pembaharuan kurikulum pesantren, menurut Abdurrahman Wahid pembaharuan kurikulum hendaknya memiliki visi dan misi yang integral, adanya pencampuran kurikulum, tidak melakukan penyempitan kreterium mata pelajaran dan adanya pemimpin yang charisma tidak sekedar kontinuitas keturunan yang tidak dipersiapkan. Sedangkan menurut Nurcholish Madjid tentang pembaharuan kurikulum pesantren degan sudut pandangan relativisme, realisme, dan historitas (konteks kesejarahan) sehingga memunculkan terobosan baru dalam berfikir: sekularisasi, kebebasan intelektual dan sikap terbuka terhadap ide. Dengan demikian pesantren harus bersifat inklusif serta tetap memiliki karakter sebagai lembaga pendidikan keagamaan sehingga meniadakan pendikotomian ilmu agama dan non-agama. 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL