DETAIL DOCUMENT
MODEL KURIKULUM MADRASAH DINIYAH : TELAAH TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN AL-FATICH SURABAYA
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Fauzi, Ahmad
Subject
Kurikulum 
Datestamp
2015-02-26 03:07:27 
Abstract :
Madrasah Diniyah sebagai salah satu pilar pendidikan Islam di Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam ikut mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Tujuan madrasah diniyah untuk mencetak generasi yang beriman dan bertaqwa, berakhlakul karimah serta membekali santri-santri dengan pengetahuan agama yang kuat semakin menemukan momentumnya di tengah-tengah terjadinya penurunan moral anak bangsa. Menghadapi perubahan kemajuan zaman yang sangat cepat, maka madrasah diniyah dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan lembaga pendidikan tersebut melalui kurikulumnya. Beberapa komponen kurikulum yang menjadi obyek dari pengembangan tersebut adalah, tujuan, isi, metode dan evaluasi. Penelitian ini berusaha mengungkap model kurikulum Madrasah Islamiyah Salafiyah Syafi’iyyah Pondok Pesantren Al Fatich sebagai bentuk pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh madrasah tersebut. Metode penelitian yang diterapkan oleh penulis menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Proses analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan varifikasi. Adapun untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi. Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum di Madrasah Islamiyah Salafiyah Safi’iyyah Pondok Pesantren Al Fatich sudah dilakukan oleh pihak penyelenggara dan pengelola madrasah sejak awal berdirinya sampai sekarang. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan madrasah yang independen, tidak di bawah pembinaan kementerian agama sehingga bebas untuk membuat kurikulum sendiri. Dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan antara lain meliputi : gaya kepemimpinan, SDM asatidh , kemampuan santri dan sarana prasarana. Usaha untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan kurikulum tersebut: Membangun komunikasi yang baik dengan pimpinan madrasah, mengikutkan pelatihan-pelatihan atau menganjurkan untuk kuliah kepada asatidh, mengadakan kelas persiapan dan bimbigan belajar. menjalin kerja sama dengan donatur dan meminta bantuan melalui instansi terakait 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL