DETAIL DOCUMENT
NILAI-NILAI PROFETIK DALAM PEMBELAJARAN FIKIH : ANALISIS TERHADAP METODE RASULULLAH SAW. DALAM MENGAJARKAN IBADAH PADA PARA SAHABAT
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Fauzan, Akhmad
Subject
Filsafat 
Datestamp
2015-02-26 03:08:50 
Abstract :
Mencermati hasil pendidikan di Indonesia saat ini yang hanya melahirkan generasi yang terjebak dalam kubangan budaya hedonisme, konsumerisme, materialisme, pragmatisme, yang semuanya bersifat palliative dan asing dari hal-hal yang bersifat transenden, maka perlu segera dicarikan solusinya. Dengan me-review pada praktik pendidikan dan pengajaran yang dilakukan Rasulullah, mungkin akan ditemukan solusi atas segala permasalahan pendidikan yang ada selama ini, sebab beliau diakui sebagai pendidik agung yang paling sukses mendidik ‘murid-muridnya’. Praktik pendidikan dan pengajaran Rasulullah yang sarat dengan nilai-nilai profetik seharusnya dikaji kembali untuk kemudian diformulasikan sedemikian rupa sehingga tetap aktual dan relevan. Untuk keperluan itu, maka penulis berinisiatif untuk mengaktualisasikan pendidikan dan pengajaran profetik Rasulullah saw. melalui penelitian ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban tentang: bagaimana metode yang digunakan Rasulullah saw. dalam mengajarkan ibadah, bagaimana nilai-nilai profetik yang terkandung dalam metode tersebut, dan bagaimana relevansinya dengan metode pengajaran modern. Untuk itu, penelitian ini didesain sebagai penelitian pustaka (library reseach) dengan menggunakan pendekatan historis. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumenter dan digali melalui sumber data primer (primary sources) dan sumber data sekunder (secondary sources). Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode interpretatif dan metode content analysis. Dari hasil kajian yang dilakukan, diperoleh temuan yang dapat disimpulkan sebagai berikut: (a) Setidaknya ada sembilan metode yang digunakan oleh Rasulullah untuk mengajarkan ibadah, yakni metode contoh atau demonstrasi, metode eksperimen, metode tanya jawab, teguran serta hukuman, teguran sekaligus nasehat, metode eksplanasi/ceramah, melalui alat peraga, metode menjawab pertanyaan/hiwar/ dialog, dan metode metafora. Kesembilan metode tersebut digunakan untuk pengajaran taharah, shalat, puasa, zakat/sadaqah, dan haji/umroh. (b) Nilai-nilai profetik yang terkandung dalam pengajaran ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah tersebut adalah: memudahkan dan tidak mempersulit, tidak membedakan latar belakang individu, didasarkan pada kasih sayang, menekankan keteladanan, dan bertujuan untuk mendekatkan umatnya pada Allah swt melalui ibadah. Kelima nilai tersebut masuk dalam kategori humanis, liberatif, dan trensendentif. Nilai-nilai profetik ini dijadikan diintegrasikan oleh Rasulullah dalam metode pembelajarannya untuk membentuk umat yang saleh secara individual dan sosial serta dapat menjadi pelopor perubahan, pembimbing masyarakat untuk membentuk akhlak yang mulia. (c) Seluruh metode yang digunakan oleh Rasulullah untuk mengajari sahabatnya tentang ibadah, ternnyata memiliki relevansi yang sangat erat dengan metode-metode pengajaran modern, bahkan penulis berani berpendapat bahwa metode pengajaran Rasulullah sebenarnya merupakan peletak dasar dari metode-metode pengajaran modern yang ada saat ini, sebab tidak ada satu pun dari metode pengajaran Rasulullah yang tidak terpakai 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL