DETAIL DOCUMENT
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM KHITAN
Total View This Week11
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Sahil, Irdlon
Subject
Pendidikan 
Datestamp
2015-04-10 04:36:49 
Abstract :
Di dalam khitan terdapat nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil dalam rangka mengantarkan anak agar menjadi pribadi muslim yang shaleh. Karenanya, maka menjadi penting untuk mempelajari apa dan bagaimana praktik khitan dan nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya serta bagaimana cara mengimplementasikannya dalam pendidikan anak, agar umat Islam lebih paham makna khitan yang sebenarnya dan bersedia mempraktikkannya demi pendidikan anak-anak mereka. Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pelaksanaan khitan itu guna dapat mengungkap hikmah atau nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban tentang: (a) bagaimana nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam khitan, dan (b) bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam khitan terhadap pendidikan anak. Untuk itu, penelitian ini didesain sebagai penelitian pustaka (library reseach) dengan menggunakan pendekatan historis. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumenter dan digali melalui sumber data primer (primary sources) dan sumber data sekunder (secondary sources). Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode interpretatif dan metode content analysis. Dari hasil kajian yang dilakukan, diperoleh temuan bahwa: (a) Ternyata khitan mempunyai nilai pendidikan, misalnya pada dasarnya khitan mengajarkan anak menjadi dewasa. Dari sudut psikologis, anak merasa dirinya sudah muslim dan dia wajib menutupi auratnya serta tidak boleh melihat aurat orang lain. (b) Untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam khitan terhadap pendidikan anak adalah terletak pada peran penting orang tua untuk melakukan hal-hal berikut: (1) Menanamkan rasa malu pada anak. (2) Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan. (3) Memisahkan tempat tidur mereka. (4) Mengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu). (5) Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin. (6) Mengenalkan muhrimnya. (7) Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata. (8) Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilat. (9) Mendidik anak agar tidak melakukan khalwat. (10) Mendidik etika berhias. (11) Ih}tilam dan haid. Ih}tilâm adalah tanda anak laki-laki sudah mulai memasuki usia balig. Berdasarkan kajian di atas, maka penulis dapat memberikan saran kepada beberapa pihak, terutama: (a) bagi para orang tua seharusnya mengkhitankan mereka sebelum baligh. Hal ini merupakan bukti konkret kecintaan dan rasa tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya. (b) Bagi pendidik/guru hendaknya mengupayakan kurikulum atau program pengajaran yang mendukung terhadap tercapainya pelaksanaan khitan tersebut 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL