DETAIL DOCUMENT
ALIRAN PEMIKIRAN KALAM TAFSIR AL-MISHBAH : KAJIAN TAFSIR MAWDU'I ATAS AYAT-AYAT KALAM DALAM TAFSIR AL-MISHBAH KARYA PROF. DR. KH. MUHAMAD QURAISH SHIHAB, MA
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Junaidi, Mahbub
Subject
Aqaid dan Ilmu Kalam 
Datestamp
2015-05-11 08:47:09 
Abstract :
Fokus penelitian ini adalah menemukan aliran pemikiran kalam Tafsir al-Mishbah. Dalam rangka itu dilakukan dua cara, pertama mengkaji berbagai pendapat ulama kalam klasik dari beberapa aliran kalam, yaitu Mu'tazilah, Maturidiyah Samarkand, Ash'ariyah dan Maturidiyah Bukhara. Kedua, mengkaji penafsiran Muhamad Quraish Shihab atas ayat-ayat kalam dalam Tafsir al-Mishbah, kemudian mendeskripsikannya serta membandingkannya dengan pendapat ulama kalam dari berbagai aliran di atas. Melalui kajian dan analisis yang mendalam dan konprehensif, penelitian ini menyimpulkan aliran pemikiran kalam dalam Tafsir al-Mishbah adalah sebagai berikut: Problem Ketuhanan: Pertama, problem nama dan sifat Tuhan, pendapat yang ada identik dengan pendapat Ash'ariyah dan Maturidiyah, baik Samarkand maupun Bukhara, sedangkan problem Sifat Jismiyah Tuhan identik dengan pendapat Mu'tazilah dan Maturidiyah, baik Samarkand maupun Bukhara. Kedua, problem melihat Tuhan, identik dengan pendapat aliran Ash'ariyah dan Maturidiyah, baik Samarkand maupun Bukhara. Ketiga, problem Kalamullah al-Qur'an, identik dengan aliran Ash'ariyah dan Maturidiyah, baik Samarkand maupun Bukhara. Problem keempat, Kehendak dan Kekuasaan Mutlak Tuhan identik dengan pendapat Mu'tazilah dan Maturidiyah Samarkand, namun lebih dekat kepada aliran yang kedua. Problem kelima, tentang Keadilan Tuhan identik dengan Mu'tazilah dan Maturidiyah Samarkand dalam perbuatan Tuhan, dan dalam pembalasan di akhirat identik dengan Maturidiyah Bukhara. Problem keenam, tentang Perbuatan Tuhan adalah identik dengan Mu'tazilah dan Maturidah samarkand, namun condong pada aliran yang kedua. Problem Ketujuh, tentang Syafaat identik dengan aliran Ash'ariyah dan Maturidiyah Bukhara. Problem Kemanusiaan: Pertama, problem akal dan wahyu, Tafsir al-Mishbah memberikan posisi dan porsi yang besar pada akal sebagaimana aliran Mu'tazilah dan Maturidiyah Samarkand, sedangkan dalam pembahasan fungsi akal dan wahyu identik dengan Maturidiyah Bukhara. Problem kedua, yaitu free will dan predestination, mendukung teori kasab Ash'ariyah, namun lebih condong pada faham pelimpahan dan kebebasan yang identik dengan Maturidiyah Samarkand. Ketiga, problem Takdir dan Ikhtiar, identik dengan Mu'tazilah dan Maturidiyah Samarkand, namun lebih condong kepada aliran yang kedua. Keempat, problem Iman, identik dengan Ash‘ariyah dan Maturidiyah Bukhara. Dari kedua kesimpulan di atas, dapat difahami, bahwa pada dasarnya aliran pemikiran kalam Tafsir al-Mishbah identik dengan aliran kalam Maturidiyah, bukan Ash'ariyah maupun Mu‘tazilah. Dengan demikian, Tafsir al-Mishbah lebih tepatnya digolongkan ke dalam tafsir Sunni atau tafsir beraliran Ahl al-sunnah wa al-jama'ah yang rasional. Atau dalam bahasa populernya, Rasional - Sunni 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL