DETAIL DOCUMENT
BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN PLAY THERAPY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL AGAMA ISLAM PADA SEORANG SISWA TUNAGRAHITA DI SLB DHARMA WANITA PANGKAHWETAN UJUNGPANGKAH GRESIK
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Azziyad, Athollah
Subject
Psikologi Islam 
Datestamp
2015-04-07 08:36:21 
Abstract :
Masalah yang di teliti dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana Proses Bimbingan Konseling Islam Dengan Play Therapy Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Agama Islam Pada Seorang Siswa Tunagrahita Di SLB Dharma Wanita Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. 2) Bagaimana Hasil Akhir dari Bimbingan Konseling Islam Dengan Play Therapy Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Agama Islam Pada Seorang Siswa Tunagrahita Di SLB Dharma Wanita Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Dengan Play Therapy Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Agama Islam Pada Seorang Siswa Tunagrahita Di SLB Dharma Wanita Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. 2) Untuk mengetahui akhir dari pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Dengan Play Therapy Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Agama Islam Pada Seorang Siswa Tunagrahita Di SLB Dharma Wanita Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu menginterpretasikan data-data yang diperoleh dalam bentuk kalimat untuk mengkomulasikan data-data mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian secara sistematis, faktual, dan akurat. Sedangkan proses dari pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam adalah dengan mengikuti langkah-langkah yang ada dalam proses konseling. Langkah konselor yang pertama adalah identifikasi masalah, disini konselor mengumpulkan data dari orang tua klien, wali kelas, teman-teman klien yang berfungsi untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala yang nampak pada diri klien. Sedangkan langkah kedua mendiagnosa dengan menetapkan masalah yaitu meningkatkan kemampuan mengenal agama islam. Langkah berikutnya adalah prognosa dengan menetapkan jenis bantuan yaitu memberikan konseling dengan Play Therapy. Kemudian konselor memberikan treatment dengan teknik yang ada dalam play therapy dengan menggunakan permainan puzzle. Permainan puzzle tersebut dilakukan berulang-ulang, sampai 3-6 kali pertemuan dalam prosesnya. Terakhir follow up sekaligus mengevaluasi tindakan konseli dengan melihat perubahan-perubahan yang ada pada klien. Sedangkan hasil akhir dari proses konseling terhadap klien dalam penelitian ini cukup berhasil dengan prosentase 70% yang mana hasil tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan pada sikap dan hasil belajarnya yang memuaskan. 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL