DETAIL DOCUMENT
Kerentanan Komunitas Sopir Mobil Penumpang Umum: studi kerentanan kehidupan sopir di terminal mojosari
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Indrawati, Wheny
Subject
Sosiologi 
Datestamp
2019-05-10 08:00:21 
Abstract :
Dalam penelitian ini, ada 2 fokus permasalahan yang akan dikaji yaitu (1) bagaimanakah kehidupan sehari-hari komunitas sopir MPU di Terminal Mojosari, (2) bagaimanakah potret kualitas hidup kerentanan komunitas sopir MPU di Terminal Mojosari. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kehidupan komunitas sopir MPU.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang ditulis secara deskriptif. Kemudian peneliti menggunakan 4 macam teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan pencacatan data. Dalam penggalian data, peneliti melakukan pengamatan langsung dan ikut menjadi bagian dari komunitas sopir MPU dengan mengajukan pertanyaan juga kepada sopir terkait dengan kondisi hidup sosial mereka.Informant yang dipilih oleh peneliti sebagai subyek penelitian adalah komunitas sopir MPU, istri dan anaknya. Dari komunitas ini akan diperoleh data mengenai kehidupan sehari-hari mereka baik pada saat bekerja ataupun di rumah. Data-data dari komunitas tersebut berupa data-data seputar kehidupan mereka dalam mencari uang. Kemudian penghasilan mereka sehari-harinya dan jumlah pengeluaran yang biasanya dikeluarkan untuk kebutuhan dasar mereka.Dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang kerentanan komunitas sopir MPU yakni mereka mulai dengan berangkat bekerja pukul 05.00 dan sampai di Terminal Mojosari pukul 06.00. Kemudian mengantri di terminal hingga 7 menit dan baru bisa berangkat pukul 09.00. Aktifitas ini dilakukan oleh semua sopir hingga 3 kali bolak-balik Mojosari hingga ke Mojosari lagi. Sekitar pukul 12.00 para sopir istirahat kemudian dilanjutkan hingga pukul 14.00 dan langsung pulang ke rumah. Akan tetapi, aktifitas sopir tidak hanya itu saja melainkan ada juga aktifitas lainnya seperti mencari pelanggan tetap. Sehingga mereka tidak hanya memperoleh pendapatan menjadi sopir saja tetapi ada tambahan dari uang menjadi sopir pelanggan. Oleh Karena itu, mereka bisa tetap menuju ke kehidupan yang berkelanjutan. Sedangkan sopir yang mudah tertindas, tidak memiliki kemampuan dan aset yang bisa dikembangkan. Karena keterbatasan mereka dalam mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, maka mereka akan mudah terpengaruh dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Kondisi yang sulit ini dan tidak adanya jaminan perlindungan dari pemerintah mengakibatkan sopir tidak bisa menuju ke kehidupan yang berkelanjutan. 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL