DETAIL DOCUMENT
Pengembangan kawasan komunitas kampung tanaman obat keluarga (TOGA)
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Utami, Lestari Kusdini Tri
Subject
Pengembangan Masyarakat 
Datestamp
2019-04-08 07:55:19 
Abstract :
Ada dua persoalan yang diteliti dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana proses kemandirian perilaku kesehatan masyarakat di Dusun Sambilawang Desa Sambilawang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto oleh Dayang Sumbi ?, (2) Bagaimanakah perubahan perilaku kesehatan masyarakat Dusun Sambilawang Desa Sambilawang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto setelah adanya pemandirian oleh Dayang Sumbi ? Tujuan dari Penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui proses kemandirian perilaku kesehatan masyarakat di Dusun Sambilawang Desa Sambilawang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto oleh Dayang Sumbi, (2) untuk mengetahui perubahan perilaku kesehatan masyarakat Dusun Sambilawang Desa Sambilawang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto setelah adanya pemandirian oleh Dayang Sumbi.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tahap-tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahap pra-lapangan, tahap lapangan, dan tahap analisa data. Dari rumusan masalah di atas penelitian ini menghasilkan bahwa pengembangan kawasan komunitas kampung TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang dilakukan oleh Pak Isnandar sebagai Pendiri Pabrik Dayang Sumbi ini adalah bertujuan untuk menciptakan pemandirian perilaku kesehatan masyarakat yang tinggal di tanah kelahirannya, yaitu di Dusun Sambilawang Desa Sambilawang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.Adapun metode yang dilakukan oleh Pak Isnandar, yaitu dengan mengundang masyarakat Dusun Sambilawang untuk diberikan pelatihan tentang cara penanaman, perawatan dan cara meracik TOGA yang akan dijadikan sebagai jamu. Selain itu juga Pak Isnandar juga memberikan bibit TOGA kepada masyarakat untuk ditanam dan dirawat di rumah. Agar, sewaktu-waktu ada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan, maka masyarakat dapat memanfaatkan TOGA sebagai obat/jamu.Dalam hal ini pengembangan yang dilakukan oleh Pak Isnandar belum maksimal. Karena, masyarakat mau menanam dan merawat TOGA hanya dalam waktu kurang lebih 2 tahun saja. Alasannya, yaitu masyarakat disibukkan dengan aktifitasnya sebagai petani. 
Institution Info

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL