Unsur Islam dalam Serat Wulangreh Sri Susuhunan Pakubuana IV 1788-1820 M: studi atas teks Tembang Dhandanggula
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
Author
Zaenudin Zaenudin (STUDENT ID : A02207021)
Ahwan Mukarrom (LECTURER ID : ..)
Ahwan Mukarrom (LECTURER ID : ..)
Subject
Sejarah dan Peradaban Islam
Datestamp
2022-05-31 06:53:32
Abstract :
Perspektif makna Adilihung dapat digunakan untuk menganalisis manusia dalam Tembang Dhandanggula Serat Wulangreh yang mencakup apa, siapa dan bagaimana hendaknya manusia berperilaku dalam hidup, dan apa sebenarnya tujuan hidup manusia. Secara materialistik, manusia terbentuk atas unsur-unsur yang sama dengan unsur alam, yaitu api, angin, tanah, dan air yang dilambangkan dengan warna merah, kuning, hitam, dan putih. Secara spiritual, sebagai siapa, manusia terdiri atas empat unsur yang dilambangkan dengan empat warna tersebut. Sedangkan hawa nafsu manusia yang melengkapi rasa/ruh yang bersemayam dalam manusia harulsah di jaga langkah dan tujuanya. Berkaitan dengan perilaku hidup, hendaknya manusia memiliki keimanan, ketawadukan, kesungguhan, dan mampu menjaga keselarasan dengan alam, seperti yang di gambarkan dalam syair Tembang Dhandanggula. keseimbangan jagad cilik yang ada dalam dirinya dengan jagad gedhe yang berupa alam semesta. Sebagai bagian akhir, manusia harus menyadari tujuan hidupnya, dan bagai mana menjalani hidup.
Perspektif makna Adilihung dapat digunakan untuk menganalisis manusia dalam Tembang Dhandanggula Serat Wulangreh yang mencakup apa, siapa dan bagaimana hendaknya manusia berperilaku dalam hidup, dan apa sebenarnya tujuan hidup manusia. Secara materialistik, manusia terbentuk atas unsur-unsur yang sama dengan unsur alam, yaitu api, angin, tanah, dan air yang dilambangkan dengan warna merah, kuning, hitam, dan putih. Secara spiritual, sebagai siapa, manusia terdiri atas empat unsur yang dilambangkan dengan empat warna tersebut. Sedangkan hawa nafsu manusia yang melengkapi rasa/ruh yang bersemayam dalam manusia harulsah di jaga langkah dan tujuanya. Berkaitan dengan perilaku hidup, hendaknya manusia memiliki keimanan, ketawadukan, kesungguhan, dan mampu menjaga keselarasan dengan alam, seperti yang di gambarkan dalam syair Tembang Dhandanggula. keseimbangan jagad cilik yang ada dalam dirinya dengan jagad gedhe yang berupa alam semesta. Sebagai bagian akhir, manusia harus menyadari tujuan hidupnya, dan bagai mana menjalani hidup.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
