DETAIL DOCUMENT
Ketidaksetaraan Gender Dalam Konstruksi Nilai Budaya Etnis Batak Toba Terhadap Laki-Laki Untuk Mempersiapkan Perkawinan Di Desa Sialang Buah
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Medan
Author
Panesa Siahaan (STUDENT ID : 3163122026)
Rosramadhana (LECTURER ID : 0026087803)
Subject
GN Anthropology 
Datestamp
2021-06-22 10:22:34 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adanya ketidaksetaraan gender dalam konstruksi nilai budaya etnis Batak Toba terhadap laki-laki untuk mempersiapkan perkawinan di Desa Sialang Buah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan adalah sebagai berikut: 1) Nilai budaya hamoraon (kekayaan), hagabeon (banyak keturunan atau anak) dan hasangapon (kehormatan) merupakan salah satu nilai budaya yang terdapat pada etnis Batak Toba yang berkaitan dengan perkawinan khusunya pada etnis Batak Toba di Desa Sialang Buah. Dimana di desa tersebut terdapat konstruksi nilai budaya hamoraon (kekayaan), hagabeon (banyak keturunan atau anak) dan hasangapon (kehormatan) yang menyatakan bahwa upacara perkawinan yang ideal adalah upacara perkawinan yang sesuai dengan makna nilai budaya yang ada. 2) Laki-laki etnis Batak Toba di Desa Sialang Buah tidak menikah pada usia yang relatif muda karena mereka memerlukan waktu dalam mencapai nilai budaya hamoraon (kekayaan), hagabeon (banyak keturunan atau anak) dan hasangapon (kehormatan) agar mampu mempersiapkan perkawinan yang sesuai dengan nilai budaya yang ada. Sementara itu, perempuan tidak perlu mempersiapkan sinamot, biaya adat serta rumah jika akan melaksanakan perkawinan sebagaimana yang dilakukan oleh laki-laki Etnis Batak Toba di desa tersebut. 3) Dalam budaya patriarki sekalipun, laki-laki etnis Batak Toba juga mengalami ketidaksetaraan gender karena adanya penekanan nilai budaya yang lebih dominan khususnya dalam hal mempersiapkan perkawinan yang sesuai dengan nilai budaya yang ada. 
Institution Info

Universitas Negeri Medan