Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang lahirnya Aisyiyah dan kegiatan kesetaraan gender pada organisasi ?Aisyiyah di Pangakalan Berandan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitataif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Pada penulisan ini penulis menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi dan catatan lapangan sesuai teknik pengumpulan data Spradley. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Aisyiyah lahir dari melihat kondisi perempuan yang saat itu tertinggal dengan tidak mendapat pendidikan serta perempuan dinomorduakan sehingga adanya keinginan Kiai Ahmad Dahlan agar perempuan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki maka dibentuklah Organisasi ?Aisyiyah dari perkumpulan Sopo Tresno dan Asrama Putri yang saat itu masih terdiri dari 6 orang. Program-program Aisyiyah terbagi dalam beberapa Majelis yaitu 1) Majelis Tabligh 2) Majelis Kesejahteraan Sosial 3) Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup 4) Majelis Ekonomi 5) Majelis Pendidikan. Masing-masing majelis memiliki program kerja. Perempuan memiliki kedudukan yang sama terhadap laki-laki. Kedudukan ini dapat dilihat dengan hadirnya ?Aisyiyah sebagai wadah berkumpulnya perempuan-perempuan untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain serta dapat ikut berperan dalam aktivitas Muhammadiyah. Kesetaraannya dibangun dari kepedulian terhadap sesama perempuan dengan membangun keilmuan bagi perempuan serta selalu berperan aktif dalam kegiatan Muhammadiyah. Melalui majelis-majelis tersebut program-program yang dibentuk berdasarkan kesetaraan dan memberikan pengutan ideologi kepada perempuan untuk sama-sama membuktikan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama terhadap laki-laki dalam ruang publik.