Abstract :
Latar Belakang : Kesehatan personal hygiene anak sekolah adalah memelihara
kebersihan diri yang meliputi kebersihan kuku, rambut, mulut, gigi dan cuci tangan.
Tidak tersedianya informasi yang benar menyebabkan masalah kesehatan pada anak.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene yaitu gangguan fisik
seperti karies gigi yang menyebabkan gigi sakit, berlubang, kutu rambut, ketombe,
gangguan fisik pada kuku, cacingan, diare, dan lain-lain. Salah satu solusinya dengan
memberikan promosi kesehatan melalui metode yang tepat.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan perilaku personal hygiene anak usia sekolah
setelah diberikan promosi kesehatan melalui metode simulasi dan penayangan video.
Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah rancangan praeksperimen dengan
rancangan one group pretest postest, dengan subyek penelitian siswa kelas III yang
ditentukan sebagai kelompok perlakuan. Responden dalam penelitian ini sebanyak
18 responden di setiap lokasi sehingga total keseluruhan berjumlah 36 responden.
rentang usia subyek penelitian yaitu usia 7-11 tahun. Analisis data menggunakan Uji
Mann Whitney.
Hasil Penelitian : Berdasarkan Uji Mann Whithey terdapat perbedaan yang
bermakna setelah perlakuan melalui metode simulasi dalam meningkatkan
pengetahuan anak. Sedangkan, metode penayangan video tidak dapat meningkatkan
pengetahuan anak dengan hasil p= 0,103 > 0,05. Tidak ada perbedaan bermakna
dalam meningkatkan perilaku setelah perlakuan simulasi dan penayangan video
dengan hasil p= 1,000 > 0,05.
Kesimpulan dan Saran : Hasil uji menunjukkan bahwa metode simulasi lebih
efektif dari pada penayangan video dalam meningkatkan pengetahuan anak,
sedangkan dalam meningkatkan perilaku tidak ada perbedaan yang signifikan
melalui metode simulasi dan penayangan video. Saran penelitian, perlu
meningkatkan promosi kesehatan secara berkala dari sekolah sebagai upaya
preventif agar terhindar dari masalah kesehatan.