Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Lestari, Winny Putri
Nawangsih, Umu Hani Edi
Subject
RG Gynecology and obstetrics
Datestamp
2017-12-30 06:49:55
Abstract :
Nyeri selama persalinan merupakan tanda untuk memberitahu bahwa ibu
telah memasuki tahapan proses persalinan. Sehingga ibu akan mengalami nyeri
pada saat proses persalinannya dan menimbulkan ketakutan, yang mengakibatkan
rasa tegang,
kepanikan serta merupakan suatu sumber stres bagi ibu bersalin.
bu bersalin yang sulit beradaptasi de
ngan rasa nyeri persalinan dapat
menyebabkan tidak terkoordinasinya kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
perpanjangan kala I persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tidak ada
kemajuan persalinan atau kemajuan persalinan yang lambat merupakan sal
ah satu
komplikasi persalinan yang mengkhawatirkan, rumit, dan tidak terduga.
Persalinan lama dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi salah satu atau
keduanya antara lain infeksi intra partum, rupture uteri, cincin retraksi patologis,
pembentukan fistula
, cidera otot
-otot dasar panggul, dan efek bagi janin dapat
berupa kaput suksedaneum, molase kepala janin. Ini dapat meningkatkan angka
kematian dan kesakitan ibu dan janin (Hani, 2010).
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan
nonfarmakologis. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi
rasa nyeri pada
ibu bersalin secara nonfarmakologi. Dengan menarik nafas dalam
-
dalam pada saat ada kontraksi dengan menggunakan pernafasan dada melalui
hidung akan mengalirkan oksigen kedarah yang kemudian dialirkan keseluruh
tubuh sehingga ibu bersalin akan merasakan ri
leks dan nyaman karena tubuh akan
mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit yang
alami didalam tubuh (Andriana, 2007).
Hasil uji statistik dengan T-test diperoleh nilai p Value sebesar 0.000 jika dibandingkan dengan nilai a=0.05, maka nilai tersebut menunjukan nilai p value < a