Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Parwitasari, Ika
Syaifudin, Syaifudin
Subject
HQ The family. Marriage. Woman
Datestamp
2017-12-29 06:40:52
Abstract :
Latar Belakang: Hasil studi mengatakan bahwa ibu-ibu tidak melakukan pijatan
pada bayinya dengan alasan beranekaragam, salah satu alasannya takut. Kebanyakan
ibu takut karena belum tahu cara pijat yang baik dan benar, khawatir mengakibatkan
cidera. Ibu di Kecamatan Kutoarjo mempercayakan pijat bayi pada dukun bayi
sehingga keterampilan dalam pijat bayi belum terlaksana dengan baik.
Tujuan: Diketahuinya pengaruh pelatihan pijat bayi terhadap praktik pijat bayi oleh
ibu di Kecamatan Kutoarjo Purworejo.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen, desain penelitian
menggunakan pra-eksperimental dan jenis rancangan one group pre-test-post-test
design. Variabel bebasnya pelatihan pijat bayi, variabel terikatnya praktik pijat bayi.
Teknik pengambilan sampel dengan teknik random berjumlah 30 ibu. Teknik analisis
menggunakan paired t test, dengan uji prasyarat uji normalitas.
Hasil: Hasil penelitian deskriptif pre-test menunjukkan mayoritas ibu memijat bayi
di Kutoarjo dalam kategori sesuai sebanyak 18 ibu (60,0%), hasil deskriptif post-test
menunjukkan mayoritas ibu memijat bayi dalam kategori sangat sesuai sebanyak 26
ibu (86,7%), dan hasil deskriptif observasi sebagian besar ibu memijat bayi dalam
kategori sangat sesuai sebanyak 23 ibu (76,6%). Hasil data pre-test dan post-test
menunjukkan nilai p signifikansi 0,000 dan t hitung 9,849.
Kesimpulan dan Saran: Ada pengaruh pelatihan pijat bayi terhadap praktik pijat
bayi oleh ibu di Kecamatan Kutoarjo Purworejo, dibuktikan hasil uji t pre-test dan
post-test 9,849 (0,000), uji t pre-test dan observasi 5,898 (0,000), dan uji t post-test
dan observasi 2,484 (0,019). Bagi ibu dapat meningkatkan kualitas bayi dengan
adanya sentuhan dari ibu dengan melalui pijat bayi yang sesuai aturan pijat yaitu dari
kaki, perut, dada, tangan, wajah dan punggung bayi, sehingga bayi akan berkembang
dan tumbuh dengan baik menjadi anak berkualitas.