Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Hapsari, Lathifanita
Arofiati, Fitri
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2017-12-27 06:45:34
Abstract :
Latar belakang: Diseluruh dunia hipertensi menyebabkan 7,5 juta kematian, yaitu
sekitar 12,8% dari total kematian. Prevalensi hipertensi pada orang dewasa berusia diatas
25 sekitar 40% pada 2008. Hipertensi dapat dikelola dengan pengobatan non
farmakologi, salah satunya yaitu ekstrak belimbing wuluh yang dikombinasikan dengan
madu yang mengandung kalsium, vitamin C, niasin, asam askorbat, thiamin yang
berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan pengobatan farmakologi dengan captopril
25 mg.
Tujuan: Diketahuinya perbedaan efektivitas pemberian ekstrak belimbing wuluh dengan
madu dan captopril 25 mg terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen design dengan
pendekatan Non Equivalent Control Group. Populasi sebanyak 76 orang dan sampel yang
diambil 20 orang, metode yang digunakan yaitu purposive sampling. Adapun skor
diperoleh adalah tekanan darah sistole dan diastole. Teknik analisis data menggunakan
analisis uji Paired T-test, melalui uji prasyarat normalitas.
Hasil penelitian: Berdasarkan analisa data dengan uji independent t-test hasil yang
didapat ekstrak belimbing wuluh dengan madu dan captopril 25 mg memiliki
ketidakefektivitan yang sama terhadap tekanan darah yakni dari hasil perhitungan
tekanan darah sistolik p=0,449 dan tekanan darah diastolik didapat hasil p=0,641. Dengan
demikian hipotesis ditolak karena nilai p>0,05.
Kesimpulan dan Saran: Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan efektivitas pemberian ekstrak belimbing wuluh dengan madu dan captopril 25
mg untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Untuk peneliti
selanjutnya sampel lebih banyak dan ada kelompok kontrol