Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Fitriyani, Septi Nur
Widaryati, Widaryati
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2017-12-27 06:13:08
Abstract :
Latar Belakang : Diabetes mellitus sering dikenal masyarakat dengan sebutan penyakit
kencing manis. Diabetes merupakan penyakit yang sangat serius, karena komplikasi dari
penyakit ini dapat menjalar ke seluruh tubuh seperti pada mata, jantung, ginjal dan
saraf, sehingga penyakit ini dijuluki The Silent Killer. Diabetes mellitus yang banyak
diderita oleh masyarakat Indonesia adalah diabetes mellitus tipe 2 yang merupakan
jenis penyakit diabetes yang mencakup lebih dari 90% seluruh populasi diabetes. Salah
satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah pengobatan non farmakologis dengan
mengkonsumsi jus jambu biji merah, karena mengurangi kecepatan absorbsi melalui
kandungan seratnya yang tinggi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian jus jambu biji
merah dapat berpengaruh terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes
mellitus tipe 2.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan
Non Equivalent Control Group. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Juni- 3 Juli
2012. Populasi sebanyak 40 orang dan sampel yang diambil 20 orang, dengan metode
purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Paired-t-test dan Independent t- test.
Hasil Penelitian : Hasil nilai rata-rata kadar glukosa darah dengan uji Paired t-test
pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p yaitu 0.059, pada kelompok kontrol
menunjukan nilai p yaitu 0.351, dan nilai uji Independent T-test selisih antara kelompok
intervensi dengan kelompok control menunjukan nilai p yaitu 0.082 dengan taraf
signifikan 0.05 (p>0.05).
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian jus
jambu biji merah terhadap kadar glukosa darah pada pada pasien diabetes mellitus tipe
2. Hasil uji beda selisih antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol sebesar p
value 0,082 (p > 0,05).
Saran : diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengendalikan seluruh variabel
pengganggu dan pemberian perlakuan yang lebih lama sesuai ketentuan.