Studi Komparasi Kecenderungan Autisme Berdasarkan Jenis Pemberian Susu pada Anak Usia 1-3 Tahun di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Yuliana, Yuliana
Khusnal, Ery
Khusnal, Ery
Subject
BF Psychology
Datestamp
2018-01-03 01:33:09
Abstract :
Latar Belakang: Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari periode pra kelahiran (prenatal period) dari masa pembuahan hingga kelahiran. Pada masa perkembangan anak juga sering mengalami masalah tumbuh kembang. Masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui dan dipahami. Secara umum terdapat beberapa ciri anak yang memiliki kelainan dan perlu pendeteksian. Kelainankelainan yang ada pada anak adalah ketika anak tidak bisa mencapai kemampuan tumbuh kembang pada usianya. Ada beberapa masalah yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak diantaranya autisme. Tujuan: Mengetahui perbedaan kecenderungan autisme pada anak yang diberikan ASI dengan anak yang diberikan susu formula di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 sampai bulan Juli 2012 dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan pengumpulan hasil penelitian. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis pendekatan studi perbandingan (comparative study). Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1-3 tahun yang berjumlah 158 responden. Pengambilan data menggunakan wawancara terhadap orang tua dan pengamatan langsung terhadap anak dengan pedoman kuesioner. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kecenderungan autisme berdasarkan jenis pemberian susu pada anak usia 1 ? 3 tahun. Hal ini diketahui dari hasil signifikansi 0,68 (p<0.05). Kesimpulan: Kecenderungan autisme pada anak yang diberi ASI berjumlah 2 orang (1,3%) dengan katagori resiko rendah autisme dan 1 orang (0,6%) dengan katagori resiko tinggi autisme. Pada anak yang diberi susu formula berjumlah 2 orang (1,3%) dengan katagori gangguan pertumbahan lain dan 7 orang (4,4%) dengan katagori resiko tinggi autisme. Tidak ada perbedaan secara statistik kecenderungan autisme pada anak yang diberikan ASI dengan anak yang diberikan susu formula. Saran: Bagi responden, khususnya bagi para orang tua untuk terus melakukan deteksi dini tumbuh kembang terhadap anaknya agar bisa dilakukan pencegahan secara diri terhadap faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Latar Belakang: Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari periode pra kelahiran (prenatal period) dari masa pembuahan hingga kelahiran. Pada masa perkembangan anak juga sering mengalami masalah tumbuh kembang. Masalah tumbuh kembang anak merupakan masalah yang perlu diketahui dan dipahami. Secara umum terdapat beberapa ciri anak yang memiliki kelainan dan perlu pendeteksian. Kelainankelainan yang ada pada anak adalah ketika anak tidak bisa mencapai kemampuan tumbuh kembang pada usianya. Ada beberapa masalah yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak diantaranya autisme. Tujuan: Mengetahui perbedaan kecenderungan autisme pada anak yang diberikan ASI dengan anak yang diberikan susu formula di Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 sampai bulan Juli 2012 dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan pengumpulan hasil penelitian. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis pendekatan studi perbandingan (comparative study). Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1-3 tahun yang berjumlah 158 responden. Pengambilan data menggunakan wawancara terhadap orang tua dan pengamatan langsung terhadap anak dengan pedoman kuesioner. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kecenderungan autisme berdasarkan jenis pemberian susu pada anak usia 1 ? 3 tahun. Hal ini diketahui dari hasil signifikansi 0,68 (p<0.05). Kesimpulan: Kecenderungan autisme pada anak yang diberi ASI berjumlah 2 orang (1,3%) dengan katagori resiko rendah autisme dan 1 orang (0,6%) dengan katagori resiko tinggi autisme. Pada anak yang diberi susu formula berjumlah 2 orang (1,3%) dengan katagori gangguan pertumbahan lain dan 7 orang (4,4%) dengan katagori resiko tinggi autisme. Tidak ada perbedaan secara statistik kecenderungan autisme pada anak yang diberikan ASI dengan anak yang diberikan susu formula. Saran: Bagi responden, khususnya bagi para orang tua untuk terus melakukan deteksi dini tumbuh kembang terhadap anaknya agar bisa dilakukan pencegahan secara diri terhadap faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
