Institusion
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Author
Retni, Ani
Sugiyanto, Sugiyanto
Subject
HQ The family. Marriage. Woman
Datestamp
2018-01-02 02:02:51
Abstract :
Penyakit Tuberculosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang
tersebar di seluruh dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena angka
morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penderita tuberculosis paru sangat perlu
mendapatkan dukungan sosial, karena secara tidak langsung akan memberikan
dukungan psikologis. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal
27 Desember 2010 di puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta jumlah penderita TB
paru dari tahun 2009 sampai November 2010 adalah 41 orang. Penderita dengan
BTA positif berjumlah 28 orang, penderita dengan rontgen positif 6 orang, penderita
dengan ekstra paru 1 orang dan penderita TB paru anak berjumlah 6 orang. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan dukungan sosial keluarga dengan
tingkat kesembuhan penderita TB paru di Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta.
Penelitian ini dilaksanakan mulai September 2010 sampai Januari 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan
pendekatan retrospective (Case Control). Populasi pada penelitian ini adalah
penderita TB paru yang telah menjalani pengobatan di Puskesmas Umbulharjo II dan
dinyatakan telah sembuh. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan total sampling atau sampel jenuh. Jumlah sampel penelitian ini
sebanyak 31 orang. Teknik analisis data menggunakan uji statistik non parametrik
yaitu uji korelasi Kendall Tau.
Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial keluarga penderita TB paru,
sebagian besar dalam kategori tinggi sebesar 83,8% dari seluruh responden. Tingkat
kesembuhan penderita TB paru, sebagian besar dalam kategori cepat sebesar 90,3%
dari seluruh responden. Ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat
kesembuhan penderita TB paru di Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta (nilai
signifikansi 0,047). Kesimpulan penelitian ini semakin baik dukungan sosial maka
semakin cepat tingkat kesembuhan. Saran yang diberikan agar responden diharapkan
meningkatkan kemandirian dalam pengobatan tidak selalu bergantung pada keluarga.
Keluarga diharapkan terbuka dan menambah pengetahuan penyakit TB paru
sehingga tidak menimbulkan sikap yang salah, untuk menunjang keberhasilan
pengobatan pasien TB secara maksimal.