FRAMING BULLYING: KABAR DARI KOTA PELAJAR (Studi Analisis Framing Pemberitaan Masa Orientasi Siswa (MOS) dalam Rubrik Pendidikan SKH Kedaulatan Rakyat)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Author
Saputro, Andreas Hery
Subject
Jurnalisme
Datestamp
2016-08-19 09:31:20
Abstract :
Andreas Hery Saputro 03 09 02365. Kabar dari Kota Pelajar. Studi Analisis Framing Pemberitaan Masa Orientasi Siswa (MOS) dalam Rubrik Pendidikan SKH Kedaulatan Rakyat. Bullying menurut kamus Webster, bermakna penyiksaan atau pelecehan yang dilakukan tanpa motif tetapi dengan sengaja atau dilakukan berulang-ulang terhadap orang yang lebih lemah. Sebagian besar laporan media massa luput melihat masalah bullying di sekolah sebagai benang merah persoalan berbagai kasus dalam fenomena kekerasan. Aksi bullying dianggap sebagai suatu tradisi ketika Masa Orientasi Siswa (MOS). Penelitian terhadap berita penyelenggaraan MOS di Kedaulatan Rakyat (KR) bertujuan untuk mengetahui pembingkaian rubrik Pendidikan terhadap isu bullying. Peneliti melakukan analisis teks dengan bantuan perangkat framing Pan dan Kosicki yang memuat stuktur sintaksis, skrip, tematis, dan retoris. Keempat perangkat tersebut membantu peneliti menemukan frame dari Kedaulatan Rakyat. Berita di rubrik Pendidikan mengabarkan penyelenggaraan MOS selama 5 hari secara berkelanjutan. Di awal pemberitaan terdapat hasil pantauan bahwa terjadi pelanggaran dan mengarah pada tindak bullying sehingga beberapa sekolah swasta mengurangi kegiatan baris-berbaris. Tetapi di akhir pemberitaan berkesan anti-klimaks dengan menurunkan berita tentang baris-berbaris masih dianggap efektif terutama di sekolah negri. Berdasarkan temuan tekstual, peneliti menyimpulkan bahwa Kedaulatan Rakyat pada rubrik Pendidikan mencantumkan contoh-contoh tindak bullying yaitu dengan adanya leksikon seperti perpeloncoan, pembodohan, hukuman fisik, dan kekerasan. KR dapat masuk lebih dalam pada isu bullying dengan adanya perbedaan pendapat sekolah tentang baris-berbaris tapi tidak melakukannya.
Andreas Hery Saputro 03 09 02365. Kabar dari Kota Pelajar. Studi Analisis Framing Pemberitaan Masa Orientasi Siswa (MOS) dalam Rubrik Pendidikan SKH Kedaulatan Rakyat. Bullying menurut kamus Webster, bermakna penyiksaan atau pelecehan yang dilakukan tanpa motif tetapi dengan sengaja atau dilakukan berulang-ulang terhadap orang yang lebih lemah. Sebagian besar laporan media massa luput melihat masalah bullying di sekolah sebagai benang merah persoalan berbagai kasus dalam fenomena kekerasan. Aksi bullying dianggap sebagai suatu tradisi ketika Masa Orientasi Siswa (MOS). Penelitian terhadap berita penyelenggaraan MOS di Kedaulatan Rakyat (KR) bertujuan untuk mengetahui pembingkaian rubrik Pendidikan terhadap isu bullying. Peneliti melakukan analisis teks dengan bantuan perangkat framing Pan dan Kosicki yang memuat stuktur sintaksis, skrip, tematis, dan retoris. Keempat perangkat tersebut membantu peneliti menemukan frame dari Kedaulatan Rakyat. Berita di rubrik Pendidikan mengabarkan penyelenggaraan MOS selama 5 hari secara berkelanjutan. Di awal pemberitaan terdapat hasil pantauan bahwa terjadi pelanggaran dan mengarah pada tindak bullying sehingga beberapa sekolah swasta mengurangi kegiatan baris-berbaris. Tetapi di akhir pemberitaan berkesan anti-klimaks dengan menurunkan berita tentang baris-berbaris masih dianggap efektif terutama di sekolah negri. Berdasarkan temuan tekstual, peneliti menyimpulkan bahwa Kedaulatan Rakyat pada rubrik Pendidikan mencantumkan contoh-contoh tindak bullying yaitu dengan adanya leksikon seperti perpeloncoan, pembodohan, hukuman fisik, dan kekerasan. KR dapat masuk lebih dalam pada isu bullying dengan adanya perbedaan pendapat sekolah tentang baris-berbaris tapi tidak melakukannya.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
