Abstract :
City branding merupakan salah satu bagian dari perkembangan brand. City
branding mempunyai sedikit perbedaan dengan branding perusahaan dari segi
praktek. City branding yang sukses bergantung pada perencanaan yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses perencanaan city branding
?Beautiful Malang? di Kota Malang. Konsep yang digunakan adalah konsep dari
teori mengenai proses perencanaan city branding Yananda dan Salamah serta
Kavaratzis. Konsep tersebut adalah kepemimpinan, fungsi dan spesialisasi,
identitas komunikasi dan citra kota, iklim kerja, indikator umum kota,
keberhasilan sementara, komunikasi, organisasi, SDM, pembiayaan, visi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi
penelitian diadakan di Kota Malang dengan subjek penelitian yaitu Humas
Pemerintah Kota Malang, Bapeda Pemerintah Kota Malang, Dispar Pemerintah
Kota Malang, Bankesbang Pemerintah Kota Malang, dan BPKAD pemerintah
Kota Malang. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara serta
pengumpulan data sekunder. Teknik analisa yang dipakai adalah klasifikasi data
primer dan sekunder serta triangulasi data antar satu narasumber dengan
narasumber lainnya.
Hasil penelitian menemukan bahwa proses perencanaan program Beautiful
Malang dimulai dari pengkajian city branding yang sebelumnya gagal dan
pengkajian elemen-elemen Kota Malang. Setelah pengkajian selesai proses yang
terakhir adalah pencetusan city branding yaitu Beautiful Malang. Proses
perencanaan Beautiful Malang ini kemudian dikaji melalui teori proses
perencanaan city branding dari Kavaratzis. Melalui kajian tersebut didapatkan
permasalahan yaitu belum adanya koordinasi dan komunikasi diantara badanbadan
pemerintahan. Hal ini terjadi karena Dinas Pariwisata hanya memahami
sebagian dari esensi city branding.
Kesimpulannya, meskipun proses perencanaan Beautiful Malang ini dapat
dikaji melalui proses perencanaan city branding dalam teori dari Kavaratzis,
namun banyak faktor yang masih dilewatkan sehingga menimbulkan beberapa
permasalahan seperti di atas. Hal ini menyebabkan Beautiful Malang kurang
cocok disebut sebagai city branding. Solusi yang ditawarkan adalah rebranding
dengan kajian yang benar atau mempertahankan Beautiful Malang namun hanya
sebagai tagline dalam mengkomersilkan Kota Malang.