Institusion
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Author
CHRISTIAWAN, ALBERTUS DWI
Subject
Geo Teknik
Datestamp
2013-05-03 13:17:05
Abstract :
Pada beberapa bangunan gedung tinggi dan bangunan seperti menara transmisi dan
dermaga cenderung menerima beban lateral (horisontal) yang lebih besar dibandingkan
beban vertikalnya. Hal ini dikarenakan menara transmisi cenderung sangat tinggi dan
menerima beban angin yang lebih besar, sedangkan untuk beban mati pada struktur
cenderung lebih kecil. Begitu juga pada struktur bangunan dermaga, dimana beban angin
dan beban ombak lebih besar dibanding beban mati struktur. Pada penelitian ini akan
terlihat bagaimana perilaku pondasi tiang ketika diberi beban lateral pada tanah pasir.
Kemudian hasil pengamatan pengujian yang berupa nilai daya dukung tiang pada pondasi
tiang dan kelompok tiang akan dibandingkan dengan teori-teori metode perhitungan yang
sudah ada seperti metode Brinch hansen dan metode Brom.
Pada penelitian ini digunakan suatu model uji pondasi tiang yang berdiameter (D) 2
cm dan panjang pondasi tiang (L) 30 cm, dimana dibuat variasi kekasaran permukaan
dinding tiang pada tiang tunggal, yaitu dengan menyelimuti permukaan dinding tiang
menggunakan kertas amplas no. 120, no. 100, dan no. 60. Sedangkan pada pondasi
kelompok tiang menggunakan variasi jarak antar tiang (S) yaitu 2D, 3D, dan 4D dengan
jumlah tiang (n) dalam kelompok adalah 4 tiang.
Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kekasaran tiang pada
pondasi tiang tunggal sangat berpengaruh. Dari data pengujian diperoleh pada tiang halus
memiliki daya dukung tiang paling kecil dengan nilai beban 22500 gram, sedangkan pada
tiang kasar memiliki daya dukung tiang paling besar dengan nilai beban 33000 gram. Hal
yang sama juga didapat dengan menggunakan analisis dengan metode Brinch hansen dan
Brom yang menghitung momen maksimum (Mmax) yang terjadi pada tiang, dimana
metode analisis Brinch hansen didapat nilai momen maksimum (Mmax) untuk tiang halus,
sedang, dan kasar berturut-turut adalah 196,87812 kg.cm, 220,27028 kg.cm, dan
381,71719 kg.cm. Dan untuk metode analisis Brom didapat nilai momen maksimum
adalah 316,837233 kg.cm, 345,337233 kg.cm, dan 529,100373 kg.cm. Sedangkan untuk
kelompok tiang, jika jarak antar tiang (s) pada kelompok tiang semakin besar, maka nilai
daya dukung kelompok tiang juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
yang menunjukan bahwa beban untuk jarak antar tiang (S) = 2D, 3D, dan 4D berturutturut
adalah 19500 gram, 47500 gram, dan 58000 gram pada perpindahan horisontal
sebesar 2 mm. Dan dari hasil analisis kelompok tiang didapat nilai daya dukung
kelompok tiang untuk jarak antar tiang (S) = 2D, 3D, dan 4D berturut-turut adalah
0,6343497 kN; 0,7156503 kN, dan 0,7596378 kN. Selain itu pada penelitian ini,
kelompok tiang dengan jarak antar tiang (S) = 4D memiliki nilai efisiensi kelompok tiang
yang baik dengan nilai efisiensi kelompok tiang adalah 84,40 %.