Abstract :
Dalam suatu pekerjaan konstruksi bangunan, mengetahui jenis dan
karakteristik tanah merupakan suatu hal yang sangat penting. Apabila tanah yang
digunakan merupakan tanah lempung yang mempunyai kuat dukung rendah dan
sangat sensitif terhadap perubahan kadar air, maka dapat terjadi penurunan tanah
yang mengakibatkan bangunan mengalami masalah yaitu penurunan bangunan.
Permasalahan penurunan tanah bukanlah suatu hal baru bagi dunia konstruksi,
sehingga terdapat berbagai cara untuk menggantisipasinya. Perbaikan tanah yang
sudah dilakukan dengan mencampurkan tanah asli dengan semen, serat karung
plastik, kapur, geosta, fly ash, garam, ataupun dengan abu ampas tebu. Dalam
penelitian ini, dilakukan percobaan untuk perbaikan tanah lunak dengan
mencampurkan sampah plastik, abu ampas tebu, dan kapur. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencampuran sampah plastik, abu ampas
tebu, dan kapur untuk perbaikan tanah terhadap daya dukung tanah lunak dan
penurunannya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat variasi kadar sampah plastik
sebesar 0,25% ; 0,5% ; 0,75% ; dan 1% dengan kadar abu ampas tebu dan kapur
yang digunakan adalah 20% dan 8% dari berat kering tanah. Penelitian dilakukan
sebanyak 6 kali yaitu tanah lunak tanpa perbaikan, tanah lunak dengan campuran
abu ampas tebu dan kapur, tanah lunak dengan campuran abu ampas tebu + kapur
+ plastik 0,25%, tanah lunak dengan campuran abu ampas tebu + kapur + plastik
0,5%, tanah lunak dengan campuran abu ampas tebu + kapur + plastik 0,75%,
tanah lunak dengan campuran abu ampas tebu + kapur + plastik 0,1%. Setiap
penelitian diambil sampel tanah untuk pengujian konsolidasi. Setelah selesai
pengujian, hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan teori penurunan
segera dan penurunan konsolidasi primer.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan campuran abu ampas
tebu, kapur, dan plastik dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mempercepat
konsolidasi. Campuran abu ampas tebu, kapur, dan plastik 0,5% merupakan
campuran yang paling baik dengan dapat menahan beban sebesar 296,55 kg
dengan penurunan konsolidasi primer sebesar 4,76 mm