Abstract :
Penggunaan bahasa dalam dunia periklanan belakangan ini mulai
menimbulkan masalah, muncul fenomena kebahasaan yang unik dalam
penggunaan dan pemilihan kata-kata menarik untuk mengiklankan suatu produk
sebagai bahasa iklan komunikatif. Dalam komunikasi iklan di televisi,
penggunaan diksi juga sangat diperlukan agar pemirsa tidak salah mengartikan
iklan itu. Sebuah iklan diciptakan untuk dapat menggiring pola pikir dan atau
tindakan yang diharapkan oleh pembuat iklan. Penggunaan diksi pada iklan
provider 3 Indie+ unik dan beragam karena menggunakan gaya bahasa, bermakna
konotasi dan denotasi serta bersifat persuasif. Ternyata penggunaan bahasa
dengan penggunaan diksi yang unik dan persuasif itu oleh anak-anak dalam iklan
Provider 3 Indie+ menimbulkan persepsi yang berbeda sehingga bersifat
kontroversial bagi pemirsanya. Selain pemirsa anak-anak, pemirsa orang tua anak
terutama ibu juga mempersepsikannya secara berbeda. Hal ini terjadi karena
persepsi dipengaruhi oleh pengalaman individu yang berbeda.