DETAIL DOCUMENT
PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN FILLER ZEOLIT PADA KUAT LENTUR BALOK BETON MEMADAT MANDIRI (SELF COMPACTING CONCRETE) DENGAN VISCOCRETE-10
Total View This Week0
Institusion
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Author
RIONO, .
Subject
Struktur 
Datestamp
2013-05-03 13:51:17 
Abstract :
Self-compacting Concrete (SCC) dapat didefinisikan sebagai suatu jenis beton yang dapat dituang, mengalir dan menjadi padat dengan memanfaatkan berat sendiri, tanpa memerlukan proses pemadatan dengan getaran atau metode lainnya. Self-compacting concrete bersifat kohesif dan dapat dikerjakan tanpa terjadi segregasi atau bleeding. Self compacting concrete mensyaratkan kemampuan mengalir yang cukup tinggi dengan nilai slump-flow minimal 55-65 cm. Untuk mencapai slump-flow tersebut dibutuhkan superplastisizer agar adukan beton segar menjadi lebih cair. Komposisi agregat kasar dan halus juga harus sangat diperhatikan dalam pembuatan SCC, karena semakin besar proporsi agregat halus dapat meningkatkan daya alir beton segar, tetapi semakin banyak agregat halus juga akan menurunkan kuat tekan beton. Jumlah agregat kasar yang terlalu banyak akan meningkatkan resiko segregasi. Dari sifat unik SCC inilah perlu adanya penggunaan filler untuk mencegah resiko bleeding dan segregasi. Material yang digunakan sebagai filler adalah mineral zeolit, superplastisizer Sika Viscocrete-10, dan ukuran agregat maksimum 10 mm. Penelitian akan dilaksanakan dengan metode eksperimental dengan detail pelaksanaan sebagai berikut: (1) variable bebas berupa variasi penambahan kadar Zeolit sebesar 0%, 10%, 15%, dan 20%, terhadap berat semen, (2) variable terikat berupa kuat lentur balok dan kuat tekan silinder, (3) variabel pengendali berupa kadar viscocrete-10 sebesar 1,25% dari berat semen dalam campuran, jenis semen, jenis dan ukuran agregat, jenis superplasticizer, nilai slump-flow minimal 55 cm, umur beton, dan ukuran filler yang digunakan. Perencanakan campuran beton normal mengacu pada metode SK SNI. T-15-1990-03. Hasil penelitian menunjukkan kadar zeolit 10% menghasilkan kuat lentur dan kuat tekan tertinggi pada umur 56 hari dengan 6,10 Mpa (kuat lentur) dan 32,69 Mpa (kuat tekan). Kadar zeolit 10% dan viscocrete-10 1,25% dapat menaikkan kuat lentur sebesar 37,69%, kuat tekan 15,36% pada umur 56 hari. Pemberian zeolit di atas kadar 10% dapat mengakibatkan penurunan kuat lentur dan kuat tekan sebesar 2-4% dari kadar zeolit 10%. Penggunaan filler zeolit pada pengujian kuat lentur mengalami kenaikan yang cukup terlihat pada umur 56 hari. Kadar zeolit yang berlebihan dan tidak seimbang dengan superplastisizer akan menurunkan kuat lentur balok.  
Institution Info

Universitas Atma Jaya Yogyakarta