Abstract :
Self-compacting Concrete (SCC) dapat didefinisikan sebagai suatu jenis
beton yang dapat dituang, mengalir dan menjadi padat dengan memanfaatkan
berat sendiri, tanpa memerlukan proses pemadatan dengan getaran atau metode
lainnya. Self-compacting concrete bersifat kohesif dan dapat dikerjakan tanpa
terjadi segregasi atau bleeding. Self compacting concrete mensyaratkan
kemampuan mengalir yang cukup tinggi dengan nilai slump-flow minimal 55-65
cm. Untuk mencapai slump-flow tersebut dibutuhkan superplastisizer agar adukan
beton segar menjadi lebih cair. Komposisi agregat kasar dan halus juga harus
sangat diperhatikan dalam pembuatan SCC, karena semakin besar proporsi
agregat halus dapat meningkatkan daya alir beton segar, tetapi semakin banyak
agregat halus juga akan menurunkan kuat tekan beton. Jumlah agregat kasar yang
terlalu banyak akan meningkatkan resiko segregasi. Dari sifat unik SCC inilah
perlu adanya penggunaan filler untuk mencegah resiko bleeding dan segregasi.
Material yang digunakan sebagai filler adalah mineral zeolit, superplastisizer Sika
Viscocrete-10, dan ukuran agregat maksimum 10 mm.
Penelitian akan dilaksanakan dengan metode eksperimental dengan detail
pelaksanaan sebagai berikut: (1) variable bebas berupa variasi penambahan kadar
Zeolit sebesar 0%, 10%, 15%, dan 20%, terhadap berat semen, (2) variable terikat
berupa kuat lentur balok dan kuat tekan silinder, (3) variabel pengendali berupa
kadar viscocrete-10 sebesar 1,25% dari berat semen dalam campuran, jenis semen,
jenis dan ukuran agregat, jenis superplasticizer, nilai slump-flow minimal 55 cm,
umur beton, dan ukuran filler yang digunakan. Perencanakan campuran beton
normal mengacu pada metode SK SNI. T-15-1990-03.
Hasil penelitian menunjukkan kadar zeolit 10% menghasilkan kuat lentur
dan kuat tekan tertinggi pada umur 56 hari dengan 6,10 Mpa (kuat lentur) dan
32,69 Mpa (kuat tekan). Kadar zeolit 10% dan viscocrete-10 1,25% dapat
menaikkan kuat lentur sebesar 37,69%, kuat tekan 15,36% pada umur 56 hari.
Pemberian zeolit di atas kadar 10% dapat mengakibatkan penurunan kuat lentur
dan kuat tekan sebesar 2-4% dari kadar zeolit 10%. Penggunaan filler zeolit pada
pengujian kuat lentur mengalami kenaikan yang cukup terlihat pada umur 56 hari.
Kadar zeolit yang berlebihan dan tidak seimbang dengan superplastisizer akan
menurunkan kuat lentur balok.