PEMANFAATAN LUMPUR AKTIF DALAM REMIDIASI MINYAK PELUMAS BEKAS MOBIL PENUMPANG DENGAN PENAMBAHAN BAKTERI INDIGENUS
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Author
Samantha, Asoweni
Subject
Tekno Lingkungan
Datestamp
2016-06-13 10:16:02
Abstract :
Jumlah mobil penumpang yang kian bertambah berdampak pula pada peningkatan limbah yang dihasilkan, salah satunya adalah minyak pelumas bekas. Minyak pelumas bekas yang tinggi nilai abu, residu karbon, bahan asphaltenic, logam berat, dan bahan kotor lainnya ini biasanya sering dibuang begitu saja tanpa adanya suatu pengolahan tertentu. Hal tersebut dapat menimbulkan pencemaran yang berbahaya bagi lingkungan. Pengolahan kembali minyak pelumas bekas telah banyak dilakukan secara fsika dan kimia yang kurang ramah lingkungan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan metode bioremediasi melalui teknik lumpur aktif yang diberi penambahan bakteri indigenus dominan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri indigenus dalam meremidiasi minyak pelumas bekas melalui metode lumpur aktif. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali pengulangan. Isolasi dan karakterisasi bakteri indigenus dari lumpur aktif minyak pelumas bekas mobil penumpang menghasilkan 2 isolat dominan yakni isolat AS 1 yang cenderung termasuk genus Bacillus dan isolat AS 2 yang cenderung termasuk genus Pseudomonas. Kemampuan remidiasi minyak pelumas bekas mobil penumpang diukur dari parameter BOD (Biologycal Oxygen Demand), TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) pada endapan tanah lumput aktif dan kadar logam Pb (timbal). Isolat AS 1 mampu melakukan remidiasi yang ditunjukkan dengan adanya penurunan kadar BOD dari 6.000 mg/l hingga 326,33 mg/l dan meningkatkan kadar TPH tanah endapan lumpur aktif dari kondisi awal 60% menjadi 64,1%. Campuran isolat AS 1 dan AS 2 telah menghilangkan logam Pb dari kadar awal 31,04 ppm.
Jumlah mobil penumpang yang kian bertambah berdampak pula pada peningkatan limbah yang dihasilkan, salah satunya adalah minyak pelumas bekas. Minyak pelumas bekas yang tinggi nilai abu, residu karbon, bahan asphaltenic, logam berat, dan bahan kotor lainnya ini biasanya sering dibuang begitu saja tanpa adanya suatu pengolahan tertentu. Hal tersebut dapat menimbulkan pencemaran yang berbahaya bagi lingkungan. Pengolahan kembali minyak pelumas bekas telah banyak dilakukan secara fsika dan kimia yang kurang ramah lingkungan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan metode bioremediasi melalui teknik lumpur aktif yang diberi penambahan bakteri indigenus dominan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri indigenus dalam meremidiasi minyak pelumas bekas melalui metode lumpur aktif. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali pengulangan. Isolasi dan karakterisasi bakteri indigenus dari lumpur aktif minyak pelumas bekas mobil penumpang menghasilkan 2 isolat dominan yakni isolat AS 1 yang cenderung termasuk genus Bacillus dan isolat AS 2 yang cenderung termasuk genus Pseudomonas. Kemampuan remidiasi minyak pelumas bekas mobil penumpang diukur dari parameter BOD (Biologycal Oxygen Demand), TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) pada endapan tanah lumput aktif dan kadar logam Pb (timbal). Isolat AS 1 mampu melakukan remidiasi yang ditunjukkan dengan adanya penurunan kadar BOD dari 6.000 mg/l hingga 326,33 mg/l dan meningkatkan kadar TPH tanah endapan lumpur aktif dari kondisi awal 60% menjadi 64,1%. Campuran isolat AS 1 dan AS 2 telah menghilangkan logam Pb dari kadar awal 31,04 ppm.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
