Abstract :
Penelitian ini dilakukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dua puluh
satu perusahaan di industri kecil dan menengah telah bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktikpraktik
penentuan harga pokok produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan di
industri kecil dan menengah dan apakah telah sesuai dengan teori akuntansi biaya.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan wawancara
berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan 3 komponen penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Berdasarkan hasil analisis, praktik penentuan harga pokok produksi yang
dilakukan oleh perusahaan di industri kecil dan menengah yang berpartisipasi
dalam penelitian belum sesuai dengan teori akuntansi biaya. Terkait dengan
klasifikasi biaya, praktik yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut
belum sesuai dengan teori akuntansi biaya. Terdapat perusahaan yang tidak
mengklasifikasikan biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung
sebagai biaya overhead pabrik. Terkait dengan pembebanan biaya depresiasi
gedung, sebagian besar perusahaan tidak membebankan biaya tersebut ke produk.
Terkait metode pembebanan biaya overhead pabrik, 96,24% perusahaan
menggunakan metode alokasi tradisional dalam mengestimasi biaya overhead
pabrik, sedangkan 1 perusahaan menggunakan metode tarif per aktivitas. Terkait
dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang paling banyak digunakan oleh
perusahaan adalah dasar unit yang di produksi.