Abstract :
Latar belakang : Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu penyakit
atau gangguan ginjal yang angka kejadianyan terus meningkat. Menurut
Indinesian kidney care club (IKCC) 2007, sekurangnya 1,5 juta penduduk dunia
harus menjalani cuci darah untuk dapat bertahan hidup. Di Indonesia pada tahun
1998 dilaporkan jumlah pasien hemodialisa sekitar 3000 orang, dan pada tahun
2007 meningkat menjadi 10.000 pasien. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
setiap tahun penderita PGK terus meningkat. Penyakit ginjal kronik dengan terapi
HD tidak hanya merupakan masalah aspek medis saja tetapi menyangkut aspekaspek psikologis dan social. Masalah psikologis yang ditemukan pada pasien PGK
yang menjalani HD adalah depresi, demensia, pemakaian obat-obatan dan alcohol,
kecemasan dan gangguan kepribadian (Kimmel dan Levy, 2001). Kecemasan
terjadi ketika seseorang merasa terancam baik fisik maupun psikologisnya (stuart
dan sundeen, 1998).
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara lama
hemodialisa dengan tingkat kecemasan pasien PGK yang menjalani hemodialisa
di unit hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta.
Metode : penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross
sectional
Hasil : hasil analisis Chi square menunjukkan nilai X2 hitung sebesar 1,20 dengan
signifikansi sebesar 0,273. Nilai X2 tabel dengan df = 1 diketahui sebesar 3,481
yang berarti X2 hitung < X2 tabel yang berarti Ho diterima yang menyatakan
bahwa tidak ada hubungan antara lama hemodialisa dengan tingkat kecemasan
Kesimpulan : secara statistic tidak bermakna hubungan lama hemodialisa dengan
tingkat kecemasan sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan antara lama
hemodialisa dengan tingkat kecemasan.
Kata kunci : lama hemodialisa, tingkat kecemasan.