Abstract :
Latar Belakang: Data dari Puskesmas Mergangsan bulan Januari-Desember 2016 didapatkan data KB Intra Uterine Device (IUD) 95 akseptor dan sebanyak 11
orang (11,6%) yang mengalami gangguan reproduksi dengan menoragia.
Penyebab menoragia adalah timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya
menstruasi (menoragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya adanya
kelainan organic seperti infeksi saluran reproduksi, kelainan koagulasi, disfungsi
organ, kelainan hormone endoktrin, kelainan anatomi rahim, dan iatrogenic. Efek
samping dari menoragia adalah apabila terus berlanjut bisa menyebabkan anemia.
Akibat anemia diantaranya adalah nafasnya menjadi lebih pendek, mudah lelah,
sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun.
Tujuan: Memberikan dan melaksanakan langsung asuhan kebidanan gangguan
reproduksi pada akseptor KB Intra Uterine Device (IUD) dengan post menoragia
menggunakan manajemen 7 langkah Varney dan SOAP.
Metode: Laporan studi kasus ini menggunakan metode observasional deskriptif.
Observasi dilakukan pada satu orang akseptor KB Intra Uterine Device (IUD)
dengan post menoragia di Puskesmas Mergangsan. Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer meliputi pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi) , dan wawancara serta data sekunder meliputi hasil dokumentasi
(rekam medis).
Hasil: Setelah dilakukan asuhan pada Ny. A dengan frekuensi kunjungan 3 kali
didapatkan hasil bahwa menoragia sudah sembuh, keadaan umum ibu baik, dan
perdarahan berhenti.
Kesimpulan: Dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus Ny. A akseptor
KB Intra Uterine Device (IUD) dengan post menoragia penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan antara teori dengan kasus.
Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Akseptor KB Intra Uterine Device (IUD),
Menoragia.