Abstract :
Latar belakang: Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 543.115 pasangan
usia subur dan hanya tercatat 49.269 peserta KB baru. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam program keluarga
berencana adalah karena faktor pelayanan yang diberikan. Studi pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas Sedayu I didapatkan wanita usia subur menyatakan
tidak tahu tentang alat kontrasepsi yang aman dan sesuai kebutuhan dan masih
kurangnya informasi mengenai alat kontrasepsi yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
1
, Nur Indah Rahmawati
2
, Sundari Mulyaningsih
3
Tujuan: Mengetahui gambaran pelayanan keluarga berencana pada wanita usia
subur di wilayah kerja Puskesmas Sedayu I.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan survey
deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling
sebanyak 32 wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sedayu I. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian kuesioner. Analisis data menggunakan distribusi
frekuensi dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan menggunakan presentasi.
Hasil Penelitian: Wanita usia subur di Puskesmas Sedayu 1 sebagian besar
berusia > 30 tahun (65,6%), berpendidikan SLTA (62,5%), dan berstatus bekerja
(90,6%). Seluruh wanita usia subur mendapatkan pelayanan KB di Puskesmas
(100%), menempuh perjalanan sejauh 1-2 km untuk mencapai tempat pelayanan
KB (50%), mendapatkan informasi tentang KB melalui penyuluhan/pertemuan
(65,6%), memperoleh informasi tentang KB dari bidan (87,5%), dan seluruh
wanita usia subur menyatakan alat kontrasepsi tersedia di puskesmas (100%).
Kesimpulan: Wanita usia subur di Puskesmas Sedayu 1 mendapatkan pelayanan
KB di Puskesmas, menempuh perjalanan sejauh 1-2 km untuk mencapai tempat pelayanan KB, mendapatkan informasi tentang KB melalui penyuluhan/pertemuan, memperoleh informasi tentang KB dari bidan, dan menyatakan alat kontrasepsi tersedia di puskesmas.
Kata kunci: pelayanan KB, wanita usia subur