Abstract :
Latar belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dari
sustainable development goals (SDGs). Di Indonesia kasus AKI mencapai 305 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Salah satu kematian ibu berkatian dengan
kekurangan energi kronis (KEK) yang dapat menyebabkan terjadinya berat bayi lahir
rendah (BBLR). KEK pada kehamilan telah banyak diketahui memberikan dampak
negatif pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Salah satunya adalah risiko
kematian ibu saat melahirkan dan bayi lahir dengan berat rendah, sejak awal
kehidupannya telah mengalami hambatan tumbuh kembang, baik tumbuh kembang
fisik maupun tumbuh kembang intelektual.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara kekurangan energi kronis dengan berat bayi
lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Sedayu 1 Bantul Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah Survei Analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bayi yang lahir di Pukesmas
Sedayu I Bantul pada bulan Juni-Desember 2-17 yaitu sebanyak 114 bayi.Teknik
pengambilan sampel menggunakan Random sampling, Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji chi square.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK
sebanyak 20orang (22.5 %) dan ibu hamil yang tidak mengalami KEK sebanyak 69
orang (77.5%). Sedangkan untuk bayi yang lahir dengan berat lahir > 2500 sebanyak
80 bayi dan bayi yang lahir dengan berat <2500 gram sebanyak 9 bayi. Dengan hasil
Chi Square menunjukkan p value 0.00 berarti kurang dari 0.05. Hasil Contingency
Coefficient didapatkan nilai 0.406 yang menyatakan bahwa KEK memiliki hubungan
dengan keeratan sedang dengan BBLR.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kekurangan energi kronis pada ibu hamil
dengan kejadian berat bayi lahir rendah di Puskesmas Sedayu 1 Bantul.
Kata Kunci : KEK, BBLR