Abstract :
Latar Belakang : Kejadian abortus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun
2015 adalah yang paling tinggi dengan kota Yogyakarta sebanyak 123 kasus, Kabupaten
Bantul sebanyak 105 kasus, Kabupaten Kulon Progo sebanyak 98 kasus dan Kabupaten
Sleman sebanyak 118 kasus. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta didapatkan hasil keseluruhan abortus selama enam
bulan terakhir mulai bulan Juli hingga Desember 2016 adalah sebanyak 72 kasus.
Tujuan : Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan
kebidanan post kuretase dengan riwayat abortus habitualis dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan data perkembangan SOAP.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif observasional
dalam bentuk studi kasus dengan melakukan pendekatan asuhan kebidanan dengan 7 langkah
Varney dan observasi SOAP. Penelitian dilaksanakan di RSUD Sleman pada tanggal 18-25
Maret 2018 dengan melakukan kunjungan rumah sebanyak tiga kali. Subyek penelitian
adalah responden yang mengalami abortus sebanyak tiga kali atau lebih secara berturut-turut,
subyek dalam penelitian ini adalah Ny. D
Hasil : Keadaan umum baik, tidak terjadi perdarahan, tidak terjadi syok, tidak ada tandatanda
infeksi
Kesimpulan
:
Berdasarkan
dari
pengkajian,
interpretasi
data,
penentuan
diagnose,
antisipasi
tindakan
segera,
perencanaan,
pelaksanaan
dan
evaluasi
tidak
ditemukan
adanya
kesenjangan
antara
teori
dengan
kasus
Kata
Kunci
:
abortus,
abortus
habitualis,
kuretase