Abstract :
Latar belakang: kejadian kehamilan diluar nikah di DIY pada tahun 2015. Berdasarkan
data dari perkumpulan keluarga berencana Indonesia (PKBI) (DIY), 1.078 remaja putri
yang semstinya bersekolah melahirkan bayi, 976 diantaranya berasal dari kehamilan yang
tidak diiginkan. Hasil survey di Dinas kesehatan Bantul Tahun 2018 bahwa jumlah KTD
yang terbanyak ada di daerah Bantul wilayah kerja puskesmas Bantul 1 dengan jumlah
kasus 24. Kasus ini di akibatkan kurangnya perhatian dari masyarakat, orang tua dan
peran sekolah.
Tujuan Peneltian: Mengidentifikasi secara mendalam tentang peran sekolah dalam
pencegahan perilaku seks Pranikah pada remaja di SMA dan SMK Kecamatan Bantul
Yogyakarta
Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Sampel penelitian adalah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru yang memahami seks edukasi, siswa yang memahami seks edukasi) dengan jumlah partisipan 6 orang
Hasil : Hasil penelitian memiliki 2 tema yaitu tema peran sekolah dalam pencegahan seks pranikah, yang ke dua pelaksanaan dan evaluasi pencegahan seks
pranikah. Dari 2 tema tersebut di buat oleh peneliti dari hasil wawancara yang dilakukan
pada 5 orang partisipan yang ada di SMA & SMK 4 orang menjawab adanya program
kesehatan reproduksi, layanan BK,3 Orang menjawab adanya PIKR remaja, 2 menjawab
adanya keputrian dan evaluasinya 3 orang menjawab ada evaluasi tindak lanjut dan 2
orang mejawab tidak ada evaluasi tindak lanjut.
Kesimpulan: Peran sekolah yang dilakukan oleh SMA & SMK adalah dengan cara adanya program-program yang dibuat oleh sekolah,adanya kerjasama pihak luar sekolah
dalam pencegahan seks pranikah dan adanya perbedaan pelaksanaan,evaluasi dari 2
sekolah.
Kata Kunci: remaja, peran sekolah,pencegahan seks pranikah