Abstract :
Latar Belakang : ASI memiliki banyak manfaat, namun pemberiannya masih
terkendala. Hal ini dapat dilihat dari cakupan ASI eksklusif yang masih jauh dari
target. Cakupan pemberian ASI Eksklusif secara global adalah 37% dengan target
pencapaian sebesar 50% pada tahun 2025, data SUSENAS tahun 2010
menunjukkan pemberian ASI eksklusif menurun dari 34,3% menjadi 33,6% dengan
target pencapaian sebesar 80%. Di D.I. Yogyakarta sendiri sebesar 49,5%.dan
Kabupaten Bantul sebesar 42,3 %. Sedangkan cakupan ASI eksklusif di Puskesmas
Sedayu I dan II tahun 2012 sebesar 48,6% dan 44,56%. Faktor yang mempengaruhi
antara lain yaitu ibu bekerja, sarana di tempat kerja yang belum mendukung praktik
pemberian ASI eksklusif.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu dan ada/tidaknya tempat
penitipan anak dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sedayu Bantul
Yogyakarta tahun 2013.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yaitu observasional yang didukung oleh
deskriptif analitik menggunakan FGD (Focussed Group Discussion). Rancangan
penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 290
responden menggunakan teknik pengambilan sampel PPS (Probability
Proportional to Size). Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis
menggunakan uji Chi-Square.
Hasil : Pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sedayu cukup rendah yaitu 46,2%.
Hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh p-value 0,033.
Hubungan ada/tidaknya tempat penitipan anak dengan pemberian ASI eksklusif
diperoleh p-value 1,000.
Kesimpulan : Ada hubungan antara status pekerjaan ibu menyusui dengan
pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sedayu Bantul Yogyakarta tahun 2013.
Tidak ada hubungan antara ada/tidaknya tempat penitipan anak dengan pemberian
ASI eksklusif di Kecamatan Sedayu Bantul Yogyakarta tahun 2013.
Kata kunci : Pekerjaan, Tempat Penitipan Anak, ASI Eksklusif.