Abstract :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN RASIONALITAS
SWAMEDIKASI PADA PASIEN NON-COMMUNICABLE DISEASES
(NCDs) SELAMA MASA PENDEMI COVID-19 DI BEBERAPA APOTEK
KECAMATAN SEWON
Mufa?atin Riana Niva1
, Eva Nurinda2
, Ari Susiana Wulandari2
, dan Daru
Estininigsih2
Mahasiswa Sarjana Farmasi Universitas Alma Ata
Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Alma Ata
Latar Belakang: Pengobatan sendiri (self-medication) atau yang sering dikenal
dengan swamedikasi merupakan pengobatan secara mandiri yang dilakukan oleh
seorang individu untuk mengobati keluhan yang didiagnosis sendiri tanpa
berkonsultasi dengan praktisi medis dan tanpa pengawasan medis. Keterbatasan
pengetahuan mengenai swamedikasi berpotensi menjadi sumber terjadinya
kesalahan pengobatan (medication error) saat pandemi COVID-19 ini sedang
mewabah di seluruh dunia dan berisiko tinggi kematian pada seseorang yang
memiliki riwayat NCDs.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan rasionalitas
swamedikasi pada pasien Non-Communicable Diseases (NCDs) selama masa
pendemi COVID-19 di Kecamatan Sewon.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan
menggunakan metode Non Random Sampling dengan teknik Purposive Sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Tempat penelitian tersebar di 5
Apotek Kecamatan Sewon. Analisis data menggunakan analisis univariat dan
analisis bivariat dengan uji spearman untuk melihat hubungan pengetahuan
dengan rasionalitas swamedikasi.
Hasil: Dari 96 responden di apotek Kecamatan Sewon terdapat 36 responden
(37.5%) memiliki tingkat pengetahuan swamedikasi yang baik dan tingkat
rasional swamedikasi dengan kategori rasional yaitu sebanyak 64 responden
(66.7%) dengan nilai korelasi 0,544 dan p value 0.000.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan rasionalitas
swamedikasi pada pasien NCDs selama masa pendemi COVID-19.
Kata kunci: Pengetahuan, Rasionalitas, Swamedikasi, COVID-19