Abstract :
Latar Belakang : Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal ibu
memberikan makanan pendamping ASI pada saat bayi berusia 6-24 Bulan. Dalam
pemberian makanan pada bayi harus diperhatikan ketepatan waktu, frekuensi,
jenis dan porsinya. Apabila diberikan terlalu dini akan menimbulkan gangguan
pencernaan dan apabila terlambat akan menyebabkan bayi mengalami kesulitan
mengunyah dan mengalami kekuarangan gizi. Ibu yang memberikan MP-ASI
dibawah 2 tahun mencakup 54%, Pada bayi usia 2-3 bulan mencakup 36% dan
umur 4-6 bulan mencakup 10 %.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
praktek pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 12-24 bulan.
Metode :Metode yang digunakan adalah Descriptive dengan pendekatan Cross
Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan TotalSamplingdengan
jumlah responden 41 orang ibu.
Hasil :Sebagian besar ibu mempunyai tingkat pengetahuan yang baik sebanyak
26 orang (63,4%) dan yang memberikan makanan pendamping ASI yang sesuai
sebanyak 26 orang (63,4%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai P
Valuesebesar 0,081 (P > 0,05)
Kesimpulan :Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan praktek
pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 12-24 bulan di wilayah
kerja Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Saran bagi ibu, hendaknya lebih
memahami tentang praktek pemberian makanan pendamping ASI yang sesuai
terutama dari segi umur bayi dan frekuensi pemberiannya