Abstract :
Latar belakang : Masa nifas merupakan
masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu saluran reproduksi
kembali ke keadaan tidak hamil yang
normal. Pada masa nifas dapat terjadi
gangguan pada ibu seperti infeksi, sehingga
menimbulkan kondisi yang berbahaya dan
berujung kematian pada ibu. Di Indonesia
sendiri setiap satu jam ada dua orang ibu
yang meninggal dunia karena komplikasi
pada masa nifas, penyebab kematian ibu
yang paling besar adalah perdarahan 28%
dan infeksi sebanyak 11%
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan
ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas
berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan
dan paritas.
Metode : Metode yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif dengan rancangan
penelitian survey deskriptif. Tehnik
pengambilan sampel Purposive Sampling
dengan jumlah responden 55 orang.
Hasil : Sebanyak 55 responden ibu nifas
didapatkan sebagian besar responden
berumur 20-35 tahun sebanyak 46 orang
(83.6%), pada pendidikan didapatkan
sebagian besar responden berpendidikan
SMA sebanyak 42 orang (76.4), pada
pekerjaan didapatkan sebagian besar
pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 36
orang (65.5%) sedangkan pada paritas
sebagian besar dengan jumlah anak 2-4
anak sebanyak 33 orang (60%). Untuk
tingkat pengetahuan sebagian besar ibu
nifas dengan pengetahuan cukup sebanyak
28 orang (50.9%)
Kesimpulan : Berdasarkan data yang telah
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
tingkat pengetahuan ibu nifas sebagian
besar berpengetahuan cukup yaitu 28 orang
(50.9%). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor umur, pendidikan,
pekerjaan dan paritas