Abstract :
LatarBelakang:Pemerintah sudah mengantisipasi laju pertumbuhan dengan
mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) salah satunya menggunakan KB
AKDR. Salah satu efek samping umum yang mungkin terjadi pada pengguna AKDR
adalah keputihan yang sangat banyak dan berbau. Apabila keputihan tidak segera
mendapatkan penanganan yang tepat dan berlangsung berkepanjangan akan
menyebabkan infeksi vagina, vulvitis (peradangan pada vulva), vaginitis (peradangan
pada vagina), dan bahkan vulvovaginitis (peradangan pada vulva dan vagina)
Tujuan: Mampu memberikan asuhan komprehensif pada akseptor KB AKDRdengan
keputihan di Klinik Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta.
Metode: Jenis studi ini merupakan studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif.
Penelitian dilakukan dengan observasi selama pasien melakukan pemeriksaan di Klinik
Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
menurut Varney
Hasil: Pada kasus Ny B data objektif yang di dapat pada akseptor KB IUD dengan
keputihan adalah Ibu mengatakan ingin memeriksakan keputihan yang agak banyak dan
tidak seperti biasanya dan berlangsung selama 2 bulan.KU, baik. Kesadaran Compos
mentis. TD 120/70 mmHg. Nadi 80 x/menit. Suhu 36,70 C. Respirasi : 22x/M BB 65 Kg.
TB155 cm dan Vulva terdapat cairan berwarna putih dan kental. diagnosa yang diperoleh
adalah keputihan yang agak banyak dan tidak seperti biasanya dan berlangsung selama 2
bulan yang disebabkan karena menggunakan IUD. perencanaan yang diberikan yaitu KU
dan vital sign, menjelaskan keadaan dan hasil pemeriksaan. Menjaga daerah kewanitaan
dengan melakukan vulva hygiene dan tidak melakukan hubungan seksual serta memberi
terapi antibiotik (Amoxicilin 500 mg) 3x sehari serta Metronidazole 500mg 3x sehari dan
antiseptik batadine pada area portio.
Kesimpulan: Pada kasus ibu hamil Ny. B setelah dilakukan pengobatan konserpatif dan
telah rawat jalan, asuhan dilakukan selama2 kali followup didapatkan hasil keadaan ibu
membaik.
Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Akseptor KB, AKDR