Abstract :
Latar Belakang :Prevalensi persalinan di Puskesmas Tegalrejo pada bulan Januari
sampai dengan bulan November Tahun 2015 sebanyak 148 ibu bersalin. Dari 148 ibu
bersalin yang tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 68 orang atau 46%, sedangkan
yang mengalami ruptur perineum sebanyak 80 orang dengan ruptur perineum derajat 1
berjumlah 17 orang atau 11,4%, derajat 2 sebanyak 60 orang atau 40.5%, derajat 3
sebanyak 3orang atau 2,02% . Salah satu penyebab terjadinya rupture perineum pada
proses persalinan adalah kesalahan ibu saat meneran dan bayi besar .ruptur perineum
tersebut dapat mengalami infeksi apabila tidak dilakukan perawatan secara baik dan
dapat menjadi salah satu faktor kematian ibu
Tujuan : Untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny.E dengan ruptur
perineum derajat II di puskesmas tegalrejo yogyakarta
Metode :Jenis metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, inspeksi,
palpasi, perkusi, serta auskultasi, dan menggunakan bentuk laporan kasus dengan
menggunakan metode pendekatan menejemen kebidanan Varney dan dokumentasi SOAP
Hasil : Dari hasil pengkajian pertama yang dilakukan pada nifas hari pertama yaitu, luka
jahitan ruptur perineum masih terasa nyeri pada ibu paca persalinan. Setelah diberikan
asuhan tentang perawatan perineum dan terapi obat amoxilin, tablet Fe, Vit A, Vit C,
asam mefenamat dengan tiga kali kunjungan yaitu nifas hari pertama, hari ke empat dan
hari kelima luka jahitan tersebut menunjukan hasil baik perineum sudah mulai kering,
bersih, tidak ada tanda tanda infkesi pada nifas hari ke lima
Kesimpulan : kesimpulan dari studi kasus ini menunjukan hasil penyembuhan luka
jahitan ruptur perineum pada hari ke lima termasuk dalam kriteria baik , karena luka
kering, perineum menutup, dan tidak ada tanda ?tanda infeksi.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Nifas, Ruptur perineum, Jahitan perineum