Abstract :
Latar belakang: Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini
masih diprioritaskan pada upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak terutama
pada kelompok yang paling lemah yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa
perinatal. Salah satu komponen pelayanan kesehatan terpenting untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah Antenatal Care (ANC) dan
salah satu indikator untuk mengetahui partisipasi ibu hamil mendapatkan
pelayanan dan pemeriksaan standar oleh tenaga kesehatan yaitu melalui
cakupan K1 dan K4, dari cakupan K4 ini memperlihatkan kinerja pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil masih harus ditingkatkan lagi, baik mulai dari promosi
kesehatan dengan pemberian motivasi bagi ibu dan keluarga mengenai
kepentingan pemeriksaan kehamilan (ANC). Salah satu upaya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan tentang Antenatal Care adalah
dengan melakukan penyuluhan dikelas pranikah kepada semua calon
pengantin.
Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat
pengetahuan tentang pemeriksaan calon pengantin sebelum dan sesudah
mendapatkan konseling.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperimen design dengan
rancangan one group pre-test and post-test design. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Accidental Sampling, instrument yang digunakan berupa
kuesioner dengan dua variabel yaitu tingkat pengetahuan tentang ANC sebelum
dan sesudah konseling. Analisis yang digunakan adalah bivariat.
Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan calon pengantin
sebelum mendapatkan konseling sebagian besar dari kategori kurang adalah 22
orang ( 73,3 % ) dibanding pada kategori setelah mendapatkan konseling
sebagian besar dalam kategori baik itu sebanyak 15 orang ( 50 % ) .
Kesimpulan : Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pada calon pengantin
tentang pemeriksaan kehamilan sebelum dan sesudah menda