Abstract :
LatarBelakang: Menstruasi adalah perubahan fisiologis pada wanita yang terjadi secara berkala dan
dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Wanita yang mengalami haid biasanya mengeluhkan gejala?
gejala dalam dua hari pertama. Gejala tersebut antara lain adalah ketidak stabilan emosi, sakit kepala,
tidak bergairah, nafsu makan menurun. Sebuah penelitian tentang siklus menstruasi menyatakan
bahwa asupan nutrisi dan metabolisme mungkin memiliki peran yang sangat penting dalam menjadi
penyebab dan bagaimana pengobatan dari gangguan menstruasi.
Tujuan: Mengetahui hubungan kebiasaan minum susu dengan intensitas kejadian dismenore.
Metode:Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di SMA N 1 Sedayu yaitu 162 siswi
putri. Sampel yang digunakan adalah teknik proporsional random samplingyang menggunakan bantuan
angka acak. Analisa data yang digunakan adalahan alias univariat dan analisa bivariat.
Hasil:Tingkat kejadian dismenore responden memiliki dismenore ringan yaitu sebanyak 46 responden
(38.7%). Tingkat kebiasaan minum susu sebagian besar responden memiliki kebiasaan meminum susu
pada kategori baikyaitu sebanyak 84 responden (70.6%). Tidak ada hubungan antara kebiasaan
minum susu pada intensitas nyeri saat menstruasi atau kejadian dismenore dengan nilai koefisien
kontingensi sebesar 0.209 yang berarti bahwamemiliki keeratan yang lemah
Kesimpulan:Tidak ada hubungan antara kebiasaan minum susu pada intensitas nyeri saat menstruasi
atau kejadian dismenore.
Kata Kunci: Kebiasaan Minum Susu, Tingkat Intensitas Nyeri Dismenore