DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN STUNTING DENGAN GANGGUAN HIPERAKTIF (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER) PADA ANAK USIA 36-59 BULAN DI KECAMATAN SEDAYU, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
Total View This Week65
Institusion
Universitas Alma Ata
Author
Dwi, Nur Rahmawati
Subject
ILMU GIZI 
Datestamp
2018-07-04 02:59:18 
Abstract :
Latarbelakang :Hasil dari Riskesdast ahun 2013 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 37%. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan seperti kekurangan gizi yang bersifat kronis akan menyebabkan pertumbuhan linear anak terganggu. Dampak dari Stunting selain dari perkembangan IQ,sector kognitif dan motoric namun juga pada perkembangan emosional. Gangguan hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan salah satu masalah emosi pada anak.Faktor penyebab ADHD salah satunya adalah riwayat BBLR dan premature, stunting diduga menjadi salah satu penyebab dari ADHD. Tujuan :Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stunting dengan gangguan hiperaktif pada anak usia 36-59 bulan di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta tahun 2016. Metode :Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang diteliti sebanyak185responden teknikp engambilan probability proportional to size (PPS).Variabel yang diteliti meliputi stunting dengan gangguan hiperaktif Hasil : Dari hasil uji statistic analisis regresi logistik menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara stunting dengan gangguan hiperaktif (p = 0,565) sedangkan riwayat BBLR mempunyai hubungan signifikan terhadap gangguan hiperaktif (p = 0,035) OR 3,212 pengaruh riwayat BBLR 3,212 kali lebih besar terhadap gangguan hiperaktif. Kesimpulan : terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan gangguan hiperaktif. 

File :
Naspub.pdf
Institution Info

Universitas Alma Ata