Abstract :
Latar Belakang: Obesitas merupakan masalah epidemiologi global yang menjadi
ancaman serius bagi kesehatan dunia. Di Indonesia prevalensi obesitas pada remaja
>15 tahun mencapai 10,3%. Prevalensi obesitas disebabkan peredaran makanan yang
tinggi kandungan lemak dan karbohidrat, kemudahan yang diberikan oleh teknologi
serta gaya hidup yang kurang aktivitas fisik termasuk aktifitas berbasis layar.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media berbasis layar
dengan kejadian obesitas pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas Kabupaten
Bantul.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi terdiri dari remaja putri tingkat II Sekolah Menengah Atas di
Kabupaten Bantul dengan kriteria umur 15-18 tahun. Pengambilan sampel dengan
metode Probability Proportional to Size (PPS), dengan besar sampel 238 remaja putri.
Data durasi penggunaan media berbasis layar diperoleh menggunakan kuesioner dan
data IMT diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Analisis data
yang digunakan adalah uji statistic Chi-Square.
Hasil : Durasi penggunaan media pada remaja putri tergolong dalam durasi
penggunaan media dengan durasi panjang diatas 2 jam per hari. Jumlah responden
menggunakan media berbasis layar dengan durasi panjang 150 orang (63,0%) dengan
rata-rata durasi 253,8 menit/hari dibandingkan rata-rata durasi pendek 74,6 menit/hari
sebanyak 88 orang (37,0%). Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai p value
0,004 dengan (OR=6,615 ; 95% CI=1,508-29,028).
Kesimpulan : Ada hubungan signifikan antara durasi penggunaan media berbasis
layar dengan kejadian obesitas. Remaja dengan durasi penggunaan media dalam
waktu panjang ?2 jam perhari akan berisiko mengalami obesitas lebih tinggi
dibandingkan dengan remaja yang menggunakan media dalam durasi pendek <2 jam
perhari.