Abstract :
Latar belakang :Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi
bayi yang bersifat alamiah. WHO (World Health Organization) dan juga pemerintah
Indonesia melalui PP Nomor 33 tahun 2012 telah merekomendasikan untuk memberikan
ASI eksklusif kepada bayi hingga usia 6 bulan.Cakupan ASI eksklusif Riskesdas tahun
2013 yaitu 54,3%. Faktor kesibukan ibu dalam bekerja menjadi salah satu hambatan yang
menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja. Pemberian ASI
eksklusif pada ibu bekerja di sector informal hanya sebesar 20%. Tujuan :Tujuan umum
dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan jenis pekerjaan dengan riwayat ASI
eksklusif pada ibu bekerja di pabrik/perusahaan Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta.Metode
:Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang diteliti sebanyak
316 responden teknik pengambilan probability proportional to size (PPS).Variabel yang
diteliti meliputi Jenis pekerjaan ibu dan riwayat ASI eksklusif.Hasil: Persantese ibu yang
mempunyai riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kategori jenis pekerjaan blue collar
sebesar 27,6%, dan kategori jenis pekerjaan white collar sebesar 33,3%. Hasil uji statistik
menggunakan chi square p=0,671 (p>0,05) menunjukkan tidak ada hubungan jenis
pekerjaan dengan riwayat pemberian ASI eksklusif.
Kesimpulan: ibu yang bekerja di pabrik/perusahaan di Kabupaten Bantul sebagian besar
tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi ketika ditinggal bekerja.