DETAIL DOCUMENT
STATUS KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DAN ANEMIA SAAT HAMIL SEBAGAI FAKTOR RESIKO TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WADASLINTANG 1 WONOSOBO
Total View This Week0
Institusion
Universitas Alma Ata
Author
Rina, Sari Dwi Kurniawat
Subject
ILMU GIZI 
Datestamp
2018-07-04 03:49:46 
Abstract :
Salah satu dampak negatif yang sangat menonjol dari Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia adalah resiko kematian ibu saat melahirkan dan bayi lahir dengan berat rendah. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), sejak awal kehidupannya telah mengalami hambatan tumbuh kembang, baik tumbuh kembang fisik maupun tumbuh kembang intelektual. Bayi dengan BBLR akan mengalami masalah gizi sepanjang siklus kehidupan dan akan berulang pada generasi selanjutnya. Data prevalensi BBLR di wilayah kerja Puskesmas Wadaslintang 1 tahun 2014 adalah 5,44%, dan mengalami peningkatan pada tahun 2015 yaitu sebesar 6,52%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kekurangan energi kronik (KEK) dan anemia pada saat hamil sebagai faktor resiko terjadinya berat bayi lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Wadaslintang 1 Wonosobo. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional retrospektif dengan rancangan case control. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 27 bayi BBLR sebagai kasus dan 27 bayi tidak BBLR sebagai kontrol. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Wadaslintang 1 Wonosobo. Analisis data menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji statistik status KEK dengan BBLR didapatkan nilai OR=9,281, sedangkan anemia dengan BBLR didapatkan nilai OR=4,987. Hasil regresi logistik multivariat menunjukkan nilai OR dari status KEK sebesar 5,797. Status KEK dan anemia saat hamil merupakan faktor resiko terjadinya BBLR. Bila KEK dan anemia terjadi bersamaan pada ibu hamil, maka status KEK berisiko 5,797 kali. 

File :
naspub.pdf
Institution Info

Universitas Alma Ata