Abstract :
Latar belakang: Indonesia berada pada peringkat ke 7 dari 10 negara dengan tingkat
diabetes melitus (DM) terbesar di seluruh dunia. Dari 5 wilayah di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta prevalensi DM berdasar diagnosis dokter tertinggi adalah di Kota Yogyakarta.
Pemberian edukasi pada penderita DM dapat menggunakan beberapa media salah satunya
adalah leaflet. Namun kelemahan dari media leaflet adalah tidak tahan lama, mudah hilang
dan pesan leaflet tidak dipatuhi. Oleh karena itu, perlu adanya media lanjutan yang berfungsi
sebagai pengingat. Salah satu media yang banyak digunakan adalah media sosial dalam hal
ini teknologi smartphone karena dapat diakses dimanapun, kapanpun dan di dalamnya dapat
menyampaikan pesan tentang aktivitas fisik yang sangat berpengaruh pada pasien DM
untuk pengendalian gula dalam darah.
Tujuan: Mengetahui Perbedaan Efek konseling gizi menggunakan leaflet dan text
messaging dengan aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi experiment). Desain
penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Penelitian dilakukan
di RS Kota Yogyakarta selama 1 bulan dengan sampel 28 responden yang dibagi menjadi 3
kelompok secara systematic random sampling yaitu 9 orang dalam kelompok kontrol atau
tanpa perlakuan, 10 orang masuk ke dalam kelompok perlakuan leaflet baru dan 9 orang
dalam kelompok perlakuan leaflet baru+text messaging. Variabel bebas dari penelitian ini
adalah konseling gizi menggunakan leaflet disertai text messaging dan variabel terikat
adalah aktivitas fisik. Pengambilan data aktivitas fisik menggunakan International Physical
Activity Questionnaire (IPAQ) dengan cara wawancara. Text Messaging dikirimkan 2x dalam
1 minggu selama 1 bulan. Data diolah menggunakan paired sample t-test dan Two Way
Anova
Hasil : Pada kelompok kontrol dan perlakuan leaflet baru nilai p > 0,05 sehingga tidak
terdapat perbedaan yang signifikan dan pada kedua perlakuan, leaflet baru+text messaging
nilai p<0,05 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji Two Way Anova
menunjukkan bahwa kelompok leaflet baru + text messaging adalah yang paling efektif.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok responden yang
diberikan perlakuan leaflet baru + text messaging dan kelompok ini adalah yang paling
efektif.