Abstract :
Latar Belakang : Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya
malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis maupun berulang yang
ditunjukkan dengan nilai z-score berdasarkan tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari -2
SD (Standar Deviasi) WHO antropometri. Stunting pada balita perlu menjadi perhatian khusus
karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak. stunting berkaitan dengan
peningkatan resiko kesakitan dan kematian, selain itu timbul resiko obesitas serta terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan motorik dan mental.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan hubungan antara stunting dengan frekuensi dan durasi
penyakit infeksi pada anak berusia 24-59 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan desain penelitian Cross
Sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah stunting pada anak usia 24-59 bulan sebagai
variabel bebas, serta frekuensi dan durasi penyakit infeksi sebagai variabel terikat. Subyek
penelitian yaitu sebanyak 185 anak dan dipilih berdasarkan metode Probability Proporsionate to
Size (PPS). Instrumen penelitian yang digunakan yaitu microtoise untuk mengukur tinggi badan
anak kemudian dikategorikan dengan membandingkan nilai Z-Score WHO Antro 2010, dan
kuesioner frekuensi dan durasi penyakit infeksi yang pernah diderita anak.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian
stunting baik dengan frekuensi diare (OR=0,441 ; 95% CI 0,027-7,176), dengan durasi diare
(OR=0,643 ; 95% CI 0,217-1,9), dengan durasi ISPA (OR=0,906 ; 95% CI 0,482-1,702), dengan
durasi pneumonia (OR=1,371; 95% CI 0,422-4,449) maupun dengan frekuensi pneumonia.
Sedangkan anak dengan status gizi stunting memiliki resiko lebih besar untuk mengalami
penyakit ISPA dengan frekuensi sering (OR=0,965 ; 95% CI 0,918-1,014).
Kesimpulan : Stunting bukanlah satu-satunya faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya
durasi dan frekuensi penyakit infeksi (diare, ISPA, pneumonia) pada anak usia 24-59 bulan.