Abstract :
Latar belakang : Stunting pada anak diketahui akan dapat mempengaruhi tingkat kognitif ,
morbiditas, bahkan produktifitas di masa mendatang. Bahkan beberapa studi dan analisis yang
telah dilakukan sebelumnya mengemukakan adanya hubungan antara stunting dan inteligensi
pada anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Doublas, anak yang stunting memiliki IQ
rata-rata 2,4-17,0 poin lebih rendah dibandingkan anak-anak dengan status gizi normal.
Tujuan : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stunting
dengan inteligensi pada balita usia 36-59 bulan di Kecamatan Sedayu.
Metode : penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan
case-control, sampel yang diteliti sebanyak 60 balita. Variabel yang diteliti meliputi data
stunting dan inteligensi pada balita. Instrument yang digunakan adalah microtoice untuk
mengukur tinggi badan dan colured progressive matrik (CPM) untuk mengukur inteligensi.
Analisis yang digunakan adalah chi-square.
Hasil : pada kelompok kasus sebagian besar subyek penelitian memiliki hasil tes inteligensi
rata-rata kebawah yaitu sebanyak 73,3% sedangkan kelompok kontrol sebagian besar subyek
penelitian memiliki hasil tes inteligensi rata-rata kebawah yaitu sebanyak 86,7%. Berdasarkan
uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara stunting dengan
inteligensi pada balita (p=0,197)
Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara stunting dengan inteligensi pada
balita usia 36-59 bulan di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Yogyakarta