Abstract :
Penderita Down Syndrome, banyak yang kurang mendapat dukungan dan pengasuhan yang
baik dari keluarganya, keluarga terkesan menutup diri akibat malu mempunyai anggota
keluarga dengan kondisi tersebut. Dukungan keluarga dalam hal ini mempunyai peranan yang
sangat penting dalam perkembangan anak, yang dapat berpengaruh pada aspek fisik,
perawatan diri sendiri, komunikasi, bersosialisasi, dan mental emosional. Anak memiliki resiko
malnutrisi apabila kebutuhan nutrisi yang menunjang proses tumbuh kembangnya tidak
tercukupi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan
keluarga dengan asupan enrgi anak retardasi mental di SLB Negeri 01 Bantul, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anak retardasi mental SD-SMA yang berjumlah 150 orang.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 responden. Pengambilan data
menggunakan kuesioner dan systematic sampling. Data dianalisis menggunakan uji statistik
Kendal Tau. Hasil penelitian didapatkan bahwa, responden yang mempunyai dukungan
keluarga yang baik dan asupan energi yang cukup sebanyak 27 responden (40,9%), responden
yang mempunyai dukungan keluarga cukup dan asupan energi cukup sebanyak 13 responden
(19,7%), sedangkan dukungan keluarga yang cukup dan kurang sebanyak 10 responden
(15,2%). Berdasarkan analisis Kendal Tau diperoleh hasil 0,001 (p<0,05) yang berarti, ada
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan asupan energi anak retardasi
mental di SLB Negeri 01 Bantul Yogyakarta. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk
memberikan motivasi untuk dapat mengoptimalkan asupan energi bagi anak retardasi mental.